Salin Artikel

Mengambil Barang Berharga di Cinere Bellevue Setelah 6 Hari Mengungsi

Izin itu didapat setelah garis polisi yang sebelumnya terpasang di area apartemen akhirnya dilepas. Meski boleh pulang, para penghuni belum diizinkan untuk tinggal di unit hunian tempat tinggalnya.

Mereka hanya diizinkan untuk mengambil barang-barang kebutuhan yang tak sempat dibawa saat dievakuasi pada peristiwa kebakaran pekan lalu.

Setelah mengambil barang-barang, mereka tetap diminta untuk kembali dan menetap sementara di hotel-hotel yang dipesan oleh pihak pengelola.

Belum bolehnya penghuni menetap di unit hunian disebabkan belum adanya aliran listrik pasca peristiwa kebakaran pekan lalu. Namun demikian, para penghuni tetap bersyukur diizinkan kembali.

Baca: Korban Kebakaran Cinere Bellevue Bergiliran Ambil Barang-barangnya

Sebab mereka bisa mengambil barang-barang kebutuhan, salah satunya baju ganti. Salah seorang penghuni yang tampak sudah mengambil baju ganti pada Senin kemarin adalah Winda, salah seorang penghuni di lantai satu tower A.

Saat keluar, ia tampak membawa sebuah koper. Ia menyebut koper berisi baju-baju dan barang kebutuhan lain.

"Saya sudah pernah datang hari Jumat. Tapi masih panas. Makanya baru bisa hari Senin ini," ujar Winda.

Setelah mengambil barang-barangnya, Winda akan kembali lagi ke tempat tinggal sementaranya di Hotel 88 di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Tak bisanya para penghuni pulang untuk mengambil baju ganti memang jadi keluhan tersendiri.

Saat mendatangi kantor pengelola beberapa jam setelah api dipadamkan pada Jumat (6/10/2017) siang, banyak para penghuni yang meminta polisi agar mengizinkan mereka untuk masuk sebentar ke unit hunian tempat tinggalnya.

"Cuma sebentar kok pak. Naik lima menit bentar terus turun lagi. Karena ada HP enggak bawa, dompet enggak bawa," ujar salah seorang penghuni bernama Atri kepada Kapolsek Limo Ajun Komisaris Muhammad Iskandar.

Baca: Garis Polisi di Mal Cinere Bellevue Diganti Bambu

Namun saat itu Iskandar menyatakan lokasi tempat kejadian perkara yang sudah dipasangi garis polisi tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan dengan alasan apapun.

"Karena kalau nanti TKP rusak oleh ibu-ibu, kami justru tidak bisa ngapa-ngapain. Jadi biarkan saja seperti ini," kata Iskandar kepada para penghuni yang datang.

Kompensasi untuk pakaian

Karena tak bisa mengambil baju ganti inilah, pengelola kemudian menjanjikan uang kompensasi pergantian baju ke tiap penghuni sebesar Rp 150 ribu per hari.

Kompensasi dihitung selama para penghuni belum bisa masuk ke unit hunian tempat tinggalnya. Proses pengambilan barang oleh penghuni Apartemen Cinere Bellevue dilakukan secara bergantian.

Pada Senin kemarin, proses pengambilan barang terpantau mulai dibuka pukul 14.00. Untuk tahap awal, penghuni yang diperbolehkan masuk ke unit adalah penghuni yang tinggal di lantai 1-3.

Penghuni di lantai-lantai tersebut diberi waktu untuk menyelesaikan proses pengambilan barang sampai pukul 15.00.

Untuk kemudian dilanjutkan kembali ke penghuni di lantai 4-6. Untuk hari ini, penghuni yang diperbolehkan masuk mengambil barang adalah penghuni dari lantai 1-10. Proses pengambilan barang hanya dibuka sampai pukul 17.00.

Baca: Sudah Lima Malam Penghuni Cinere Bellevue Mengungsi di Hotel

Tiap penghuni yang masuk ke unit hunian tampak didampingi oleh seorang petugas dari pihak pengelola. Izin untuk penghuni masuk ke unit hunian dijadwalkan berlangsung hingga Rabu (11/10/2017) besok.

Direktur Sales dan Marketing PT Megapolitan Development (pengelola apartemen) Desi Yuliana mengatakan, diberlakukannya jadwal secara bergiliran untuk penghuni yang ingin mengambil barangnya bertujuan untuk mencegah penumpukan di tangga darurat. Sebab belum adanya pasokan listrik di apartemen berdampak terhadap tidak berfungsinya lift.

Menurut Desi, selain mendahulukan penghuni yang di lantai bawah, pengelola juga akan mendahulukan penghuni yang butuh mengambil barang-barang yang sifatnya sangat diperlukan.

"Misalnya ada yang mau ngambil obat atau paspor, walaupun di lantai atas, akan kita dahulukan. Tapi kalau misal cuma mau ngambil baju, kan masih bisa menunggu," ujar Desi.

Sampai hari ini, pengelola belum bisa memastikan kapan unit hunian boleh kembali ditempati. Sebab perbaikan instalasi listrik menunggu kepastian dari teknisi dan rampungnya olah TKP oleh kepolisian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/10/08053031/mengambil-barang-berharga-di-cinere-bellevue-setelah-6-hari-mengungsi

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke