Salin Artikel

Cerita di Balik Hobi Ahok Menjenguk Orang Sakit

Menurut Neneng Herbawati, salah satu tim sukses saat kampanye, kebiasaan Ahok ini sangat aneh karena Ahok tak suka hobi baiknya ini diketahui orang.

"Kalau Pak Ahok biasa bilang dia enggak mau riya, jadi setelah dari Rumah Lembang, biasanya dia akan blusukan minta dirahasiakan dari relawan dan wartawan, enggak boleh ada yang tahu. Gimana ya, itu kan berita bagus banget padahal," kata Neneng dalam diskusi Ahok: The Untold Story yang digelar para pendukungnya, Senin (9/10/2017).

Neneng mengatakan hanya beberapa orang yang tahu agenda Ahok selama kampanye. Ajudannya sendiri tak tahu. Hal ini dilakukan karena Ahok akan berang jika sampai kegiatannya bocor ke relawan atau wartawan.

Neneng mengaku awalnya Ahok bersedia jika kegiatannya disiarkan secara langsung di akun media sosialnya. Namun belakangan Ahok tak mau lantaran wartawan akan memantau dan langsung memburunya.

Baca: Kesaksian Neneng Sang Pembisik Ahok

Neneng memohon-mohon ke Ahok agar wartawan boleh mengikuti kegiatan ini. Ahok akhirnya membiarkan sebagian kegiatan blusukan menjenguk orang sakit ini diliput oleh wartawan, namun sebagian lagi tetap dirahasikan.

Kebiasaan Ahok ini rupanya juga dilakukan oleh wakilnya Djarot Saiful Hidayat. Seperti Ahok, Djarot juga tak terlalu senang diikuti rombongan relawan dan wartawan.

"Padahal Anies-Sandi beritanya ada dua-duanya, sehari bisa tiga sampai empat titik, kami harus yakinkan Pak Ahok dan Pak Djarot," ujar Neneng.

Neneng kemudian akan mengirim tim advance yang tidak mengenakan atribut partai sama sekali untuk menengok kondisi lokasi itu terlebih dahulu.

"Pernah kami jalan ke dua kelurahan lihat sembilan orang sakit di rumah berbeda dari anak kecil sampai kakek sepuh yang umurnya tidak lama lagi, sampai Bapak di belakang RS Mitra Keluarga Jatinegara ke rumah nenek-nenek renta yang rumahnya reyot hampir roboh," tutur Neneng.

Baca: Penahanan Ahok di Mako Brimob jadi Momen Menegangkan bagi Djarot

Kunjungan ke rumah nenek itu, kata Neneng, yang mengilhami Ahok membentuk pasukan merah yang menangani renovasi rumah warga.

Sekali menjenguk, kata Neneng, Ahok bisa menghabiskan hingga tiga jam mengobrol. Kadang, ada orang sakit yang hanya minta didoakan oleh Ahok meski agamanya berbeda. Ahok pun meminta balasan doa agar urusannya dilancarkan.

Neneng tak tahu betul alasan Ahok memilih mengunjungi orang sakit sebagai kegiatan kampanye. Kampanye yang harusnya terbuka, diikuti banyak orang agar efektif, justru dirahasiakan oleh Ahok untuk menengok orang-orang yang belum tentu mampu dan mau memilihnya.

Neneng mengatakan, selain untuk mengecek sisi-sisi Jakarta yang perlu dibenahi, Ahok juga mengunjungi orang sakit diam-diam, karena tahu dia akan kalah.

"Pak Ahok tidak takut siapa pun (dihadang), mungkin feeling-nya kuat akan kalah, beliau putaran kedua hanya menengok orang sakit, enggak ada kegiatan lain. Bahkan orang sakit dikunjungi ketika didatangi hanya minta didoakan," ujar Neneng.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/10/10032341/cerita-di-balik-hobi-ahok-menjenguk-orang-sakit

Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke