Salin Artikel

Permukiman Napi di Ciangir Akan Dilengkapi Sarana Olahraga hingga Pasar

Di dalam kompleks tersebut, bentuk kawasannya kurang lebih akan mirip dengan hunian pada umumnya.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly dalam acara groundbreaking proyek pembangunan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir menjelaskan, akan ada hunian vertikal atau rumah susun yang bisa menampung sampai 5.000 warga binaan. Kemudian, juga ada sentra-sentra kegiatan sebagai bagian dari pembinaan terhadap narapidana di sana.

"Fasilitas sentra kegiatan untuk kegiatan keterampilan, pertanian, perkebunan, peternakan, agrowisata, kerajinan tangan, garmen," kata Yasonna saat memberikan kata sambutan pada acara tersebut, Rabu (11/10/2017) siang.

Baca: Pembangunan Permukiman Napi di Ciangir Ditargetkan Selesai 2019

Yasonna menjelaskan, di kompleks tersebut juga disiapkan sarana ibadah untuk agama yang diakui di Indonesia, gedung pertemuan, tempat kunjungan keluarga, saung dan ruang rekreasi olahraga, serta area khusus untuk konservasi lingkungan.

Pihaknya juga akan memasang penghasil sumber energi mandiri untuk kebutuhan listrik di seluruh area komplek Permukiman Pemasyarakatan.

"Setelah kami survei, untuk kipas penghasil tenaga listrik, kemudian untuk solar cell juga bisa hidup di sini. Mudah-mudahan PLN tidak masuk, hanya sebagai back up, tapi selebihnya akan mandiri," tutur dia.

Pasar Asimilasi nantinya berfungsi layaknya pasar pada umumnya, dengan menjajakan hasil pertanian dan peternakan yang dikerjakan oleh warga binaan.

"Nanti kegiatannya pertanian dan peternakan, di lahan seluas ini akan mempertemukan warga binaan dengan masyarakat sebagai bagian dari integrasi, yaitu jual-beli, yang mungkin penerapannya bisa per pekan atau per saat di mana dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Yasonna.

Baca:  Perkantoran dan Hunian Vertikal Akan Ada di Permukiman Napi di Ciangir

Selain itu, ada juga sentra-sentra industri penghasil produk tertentu yang dihasilkan oleh warga binaan terlatih. Para warga binaan akan dibekali dengan latihan packaging atau cara mengemas produk hingga menghasilkan kebutuhan perlengkapan sehari-hari seperti sabun dan odol.

Harapannya, ke depan kebutuhan warga binaan di seluruh Indonesia bisa menggunakan produk dari sesama warga binaan sendiri. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan mereka agar punya keterampilan dan kemampuan dalam bidang tertentu sebelum selesai menjalani masa hukumannya.

Pembangunan komplek Permukiman Pemasyarakatan Ciangir akan berlangsung selama dua tahun, dengan target pembangunan rampung pada tahun 2019 mendatang.

Dalam pengerjaan komplek Permukiman Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Nantinya, Permukiman Pemasyarakatan di Ciangir bisa menampung hingga 5.000 orang warga binaan dan 500 unit tempat tinggal untuk petugas yang berjaga di sana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/11/14573081/permukiman-napi-di-ciangir-akan-dilengkapi-sarana-olahraga-hingga-pasar

Terkini Lainnya

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke