Salin Artikel

2 WN Pakistan di Soetta yang Palsukan Paspor Inggris Mengaku Tak Terkait Penyelundupan Manusia

Keduanya yang terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur mengaku memesan paspor Inggris palsu dari sebuah agen di Malaysia, lalu transit ke Indonesia, baru kemudian menuju ke negara tujuan masing-masing.

"Mereka ada yang akan menuju ke Selandia Baru dan Inggris. Dari keterangan sementara, paspor palsu itu dibuat di Malaysia, kami sedang pelajari sekarang karena mereka bayar untuk dapatkan paspor palsu itu," kata Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Enang Syamsi, kepada Kompas.com pada Senin sore.

Dia menjelaskan, awalnya petugas mencurigai bentuk fisik paspor Inggris yang diperlihatkan RR dan AA saat pemeriksaan imigrasi.

Baca: Petugas Imigrasi Ungkap Penyelundupan WNA yang Gunakan Paspor Asli Milik Orang Lain

Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata di dalam tas mereka terdapat dua paspor Pakistan hingga kemudian paspor Inggris diakui keduanya palsu.

Dari pantauan di lokasi, nampak kedua warga Pakistan itu berpakaian rapi dan membawa sejumlah tas berukuran sedang. Ketika ditanyai oleh petugas, mereka mengaku memesan jasa pembuatan satu paspor palsu seharga 23.000 dolar AS.

"Dari informasi sementara, mereka ini bukan bagian dari sindikat penyelundupan manusia ya. Jadi, keinginan mereka sendiri membayar paspor palsu lalu pergi ke negara tujuan untuk cari hidup yang lebih baik," tutur Enang.

Pihaknya membawa RR dan AA setelah diinterogasi di ruang kontrol yang ada di terminal. Setelah itu, petugas mengantar keduanya ke Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta untuk diperiksa lebih lanjut.

"Kami akan periksa 1 kali 24 jam. Ada dua pilihan, apakah mereka akan dideportasi ke negara asal atau ke negara tujuan akhir perjalanan mereka sebelum Indonesia," ujar Enang.

Baca: Kasus Perdagangan Manusia, Kejagung Ekstradisi Warga Afghanistan ke Australia

 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/16/21185261/2-wn-pakistan-di-soetta-yang-palsukan-paspor-inggris-mengaku-tak-terkait

Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke