Salin Artikel

Hakim Akan Putuskan Kasus Etihad Airways Tolak Penumpang Berkursi Roda

Heppy Sebayang, pengacara Dwi mengatakan sejak perlakuan diskriminatif pada 8 Maret 2016 itu, manajemen Etihad belum juga meminta maaf. Oleh karena itu, kliennya menyeret maskapai asal Uni Emirat Arab itu ke "meja hijau".

"Kami sudah sampaikan di pengadilan, mereka (Etihad pusat) sudah menyampaikan adanya kekeliruan sehingga mereka minta maaf dan akan melakukan investigasi terhadap operator mereka di lapangan. Tapi kemudian oleh pihak manajemen (Etihad) Indonesia dikatakan itu bukan kesalahan," ujar Heppy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

Dalam sidang, sempat ada mediasi dengan tawaran Etihad menawarkan tiket perjalanan pulang-pergi. Namun menurut Heppy, kompensasi tak lantas menyelesaikan masalah. Yang utama bagi Dwi adalah memastikan kasus serupa tidak terjadi lagi kepada penyandang disabilitas.

"Kami sudah datangkan Alvin Lee dari Ombudsman yang mengatakan tidak ada aturan melarang pengguna kursi roda untuk terbang. Kalau pun ada itu karena kejiwaan penumpang atau membawa senjata, atau kondisinya yang mengkhawatirkan keselamatan," ujar Heppy.

Kru penerbangan yakni pramugari harusnya membantu Dwi. Dwi ingin ada aturan yang menjamin tidak adanya perlakuan diskriminatif kepada penyandang disabilitas. Dalam tuntutannya, ia meminta Menteri Perhubungan untuk memberi sanksi kepada Etihad dan Ditjen Perhubungan Udara. Menteri juga diminta mengevaluasi perizinan dan aturan teknis penerbangan agar semua maskapai internasional menyesuaikan dengan aturan Indonesia.

"Kondisi ini harus dilawan karena perlakuan yang sama bisa terjadi di masa akan datang dalam bentuk pengulangan perlakuan oleh maskapai yang sama atau yang lain karena dinilai bukan sebuah pelanggaran hukum," kata Heppy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/20/11073151/hakim-akan-putuskan-kasus-etihad-airways-tolak-penumpang-berkursi-roda

Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke