Salin Artikel

Melihat Kekecewaan Korban Investasi Bodong Pandawa...

Para korban yang kebanyakan memakai pakaian berwarna merah datang sejak pukul 09.00 WIB, karena sebelumnya telah berkoordinasi dengan para korban lainnya melalui jaringan grup WhatsApp. Mereka berkumpul di depan kantor PN Depok.

Mobil tahanan bos Pandawa disoraki

Sekitar pukul 11.30 WIB, mobil tahanan yang membawa bos Pandawa Group yakni Salman Nuryanto melintas tepat di hadapan para korban yang sejak pagi berkumpul.

Sontak mereka pun menyoraki mobil yang mengangkut bos Pandawa Group dan para pimpinan yang ada di dalamnya. Mereka yang sedang duduk di pelataran PN Depok langsung bergegas menuju ruang sidang.

Menurut jadwal, sidang dimulai pada pukul 13.00 WIB. Mereka langsung duduk menempati kursi-kursi yang ada di ruang sidang yakni ruang Garuda.

Sidang molor

Para korban penipuan Koperasi Pandawa Group yang sudah menunggu pembacaan tuntutan sidang, meluapkan emosi mereka di ruang Garuda Pengadilan Negeri Kota Depok, karena pembacaan tuntutan yang tak kunjung dilaksanakan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar pukul 15.13 WIB para korban berteriak-teriak memanggil jaksa dan hakim untuk segera memulai sidang pembacaan tuntutan itu.

Selain itu, para korban lainnya juga berseru menuntut agar jaksa serius untuk menjerat Salman Nuryanto.

"Ini tempat mencari keadilan, tapi kenapa kami yang menjadi korban diperlakukan tidak adil," kata seorang korban yang bertindak sebagai orator.

Dalam agenda yang sudah direncanakan sebelumnya, pembacaan tuntutan akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB. Para korban yang sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB pun merasa dipermainkan karena hingga pukul 15.13 WIB, pembacaan tuntutan tak kunjung dibacakan.

Pembacaan tuntutan kembali ditunda

Kekecewaan para korban memuncak ketika mendengar Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta penundaan pembacaan tuntutan terhadap Salman Nuryanto, dan para unsur pimpinan Pandawa.

 "Kami mohon waktu penundaan, karena berkas terkait tuntutan masih banyak," kata Jaksa Putri Anjani kepada Hakim Ketua Yulinda Trimurti Asih Muryati.

Tanpa banyak mempertanyakan alasan penundaan pembacaan tuntutan, majelis hakim langsung mengabulkan keinginan jaksa.

Setelah mendengarkan keputusan penundaan tersebut, para korban yang sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB menyampaikan kekecewaan kepada jaksa dan hakim yang ada di ruang sidang.

Usai pembacaan penundaan, hakim, jaksa, dan terdakwa meninggalkan ruang sidang.

Korban berencana mendatangkan massa yang lebih banyak lagi saat sidang digelar pada Kamis (23/11/2017) mendatang.

Sebelumnya, pembacaan tuntutan juga sudah ditunda pada Senin (13/11/2017) pekan lalu. Alasan penundaan pembacaan tuntutan juga sama, yakni berkas tuntutan yang masih banyak untuk disusun sebagai tuntutan.

Adapun investasi bodong yang dijalankan Pandawa Mandiri Group bermula pada tahun 2009. Pendirinya, Salman Nuryanto, yang merupakan seorang tukang bubur di Depok, membuka investasi untuk disalurkan ke pedagang kecil. Dana yang dihimpun dari ratusan ribu nasabah diduga mencapai Rp 4 triliun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/21/07544891/melihat-kekecewaan-korban-investasi-bodong-pandawa

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke