Salin Artikel

Tutup Hackjak 2017, Sandiaga Kritik Acaranya Kurang Milenial dan "Instagramable"

"Ini (konsep) classroom enggak milenial banget. Mereka lebih suka konsepnya town hall. Next year dibuat tempatnya lebih memberi ruang interaksi kita," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (9/12/2017).

Acara penutupan Hackjak 2017 memang digelar di Ruang Pola Bappeda yang biasa digunakan untuk rapat-rapat besar. Kursinya berjajar mirip ruang kelas. Menurut Sandiaga, tempat ini juga tidak instagramable. Padahal, menurut dia, anak muda suka dengan spot-spot bagus saat menghadiri acara.

"Ruangan ini enggak ada yang instagramable," kata dia.

Dia berharap acara Hackjak tahun depan bisa memiliki konsep yang lebih kekinian. Dalam acara ini, Sandiaga menyerahkan hadiah ke sejumlah peserta yang memenangi kompetisi Hackjak.

Untuk tahun 2017, tema Hackjak adalah "Pemanfaatan data ruang publik untuk Jakarta yang lebih adil dan inklusif". Ada 438 pendaftar yang mengikuti kompetisi ini. Kompetisi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Hackathon, Visualthon, dan Designathon.

Hackathon adalah kompetisi penciptaan aplikasi umum dan aplikasi game secara bersama dalam periode waktu tertentu dengan mendayagunakan portal open data DKI Jakarta dan sumber resmi lainnya.

Sementara Visualthon adalah kompetisi infografis ramah baca bagi masyarakat tentang layanan Pemprov DKI Jakarta yang berasal dari portal open data DKI Jakarta, juga dilakukan secara bersama dalam periode waktu tertentu. 

Adapun Designathon adalah kompetisi untuk arsitek dan perencana kota untuk membuat desain berbasis data.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/09/17341831/tutup-hackjak-2017-sandiaga-kritik-acaranya-kurang-milenial-dan

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke