"Sampai sekarang lebih kurang sudah 3.000 kartu OK Otrip yang beredar, artinya yang sudah dimiliki warga," ucap Welfizon kepada wartawan di Terminal Kampung Melayu, Senin (15/1/2018).
Menurut Welfizon, kartu OK Otrip sudah mulai beredar di masyarakat sejak pertama kali diluncurkan pada 22 Desember 2017. Selain untuk angkot OK Otrip yang saat ini mulai diuji coba, kartu tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk naik transjakarta yang terintegrasi.
"Jadi, masyarakat bisa menikmati tarif Rp 3.500 dengan kartu ini di seluruh gate transjakarta dalam durasi tiga jam. Jadi, saat tap in pertama hingga tap in terakhir selama tiga jam tarifnya itu maksimal Rp 3.500," kata Welfizon.
Sementara untuk penerapan kartu, diakui Welfizon, hanya berlaku untuk satu orang. Hal ini terkait pemannfaatan satu tarif dalam kurun waktu tiga jam yang diberikan transjakarta.
"Karena berdurasi, jadi ini time desk card makanya kami menerapkan satu kartu untuk satu orang. Kami harapkan Februari nanti masyarakat sudah memiliki kartu ini agar bisa menikmati program OK Otrip," katanya.
Sementara untuk menggenjot peredaran kartu, Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan belum tertarik mencoba memasarkan di lokasi lain selain halte transjakarta.
"Sebetulnya memungkinkan saja untuk di lokasi lain, tetapi kami akan coba di channel-channel kami dulu. Jika nantinya ada potensi, baru kami lanjutkan di lokasi lain," katanya.
mezanin
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/16/08295161/sudah-ada-3000-kartu-ok-otrip-yang-beredar-untuk-masyarakat-jakarta