Menurut Direktur Eksekutif JRPP Muhamad Alipudin, sampai saat ini, warga DKI Jakarta masih mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan di rumah sakit.
"Berobat di Jakarta ini kita tahu sulit, ngantrenya panjang, kemudian kartunya juga banyak. Nah ini yang kemudian perlu diselesaikan dan diintegrasikan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Alipudin saat diskusi integrasi layanan kesehatan dalam tiga bulan kepemimpinan Anies-Sandi, di Jakarta Creative Hub, Rabu (17/1/2018).
Alipudin mengatakan, sinergi menggunakan aplikasi antara pihak terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan rumah sakit diperlukan untuk memudahkan pemberian layanan kesehatan kepada warga DKI Jakarta.
"Selain itu, perlu juga adanya perubahan pola penanganan dengan lebih mengedepankan preventif ketimbang langsung pengobatan. Sekarang ini, paradigmanya makin banyak yang berobat makin bagus. Padahal, semestinya, makin sedikit yang berobat makin bagus," kata Alipudin.
Alipudin juga menyinggung program Dinkes DKI Jakarta, yakni Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang menurut dia bisa jadi program kesehatan ampuh menjangkau masyarakat di berbagai penjuru Ibu Kota.
"Setahu saya ada hampir lima ribu dokter yang masuk dalam program Ketuk Pintu Layani dengan Hati dan itu harusnya bisa diintegrasikan dengan baik agar memberikan layanan kesehatan yang prima untuk warga DKI Jakarta," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/17/16242371/tiga-bulan-anies-sandi-jrpp-pertanyakan-layanan-kesehatan-di-jakarta