Andri mengatakan, para petugas mengaku tak pernah melakukan tindak kekerasan seperti yang dituduhkan para sopir angkot.
"Ya, kalau kata dia (sopir angkot) ada, kalau kata anggota kami enggak ada. Cuma pikir saja, kadang (sekarang) dicolek dikit diaduin ke polisi. Masa iya kami nendang, ya, gitu saja. Sekarang juga lebih galak masyarakat," ujar Andri saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
Tak mau memperpanjang masalah itu, Andri berencana membuat prosedur standar operasi (SOP) bagi petugas yang berada di lapangan.
SOP ini akan mengatur mekanisme dan penindakan yang dilakukan, termasuk sanksi yang diberikan bagi sopir yang melakukan pelanggaran. SOP itu akan dibahas bersama perwakilan sopir angkot, operator, dan Dishub DKI.
"SOP inilah yang nanti akan ditandatangani bersama untuk menjadi pedoman petugas Dishub dan sopir sehingga dia tahu jika salah tindakannya ini. Jadi, biar sama-sama enak," ujar Andri.
Sopir angkot Tanah Abang mengeluhkan arogansi petugas Dishub DKI yang dianggap bertindak kasar, seperti memaki hingga menendang angkot.
Keluhan itu disampaikan saat para sopir angkot Tanah Abang melakukan aksi di depan Balai Kota menuntut Pemprov DKI membuka Jalan Jatibaru Raya yang kini ditutup untuk mengakomodasi pedagang kaki lima (PKL).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/24/10061891/kadishub-dki-akan-buat-sop-penindakan-sopir-angkot-yang-bandel