Salin Artikel

Saat Sopir Angkot Pertanyakan Nasib Mereka di Hadapan Sandiaga

Mereka mengadukan hal yang sama begitu bertemu Sandiaga.

"Sejak kebijakan ini, boro-boro kebutuhan di rumah terpenuhi. Buat biaya sekolah enggak bisa, istri kami menjerit enggak bisa beli beras," ujar Samjudin, sopir angkot yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu.

"Kami hanya tuntut dibuka kembali," tambah dia.

Usai bertemu sopir angkot, Sandiaga menyimpulkan beberapa tuntutan para sopir. Masalah utamanya adalah penurunan penghasilan sampai 50 persen akibat penutupan Jalan Jatibaru.

Selain karena rute mereka ditutup, penurunan juga karena ada bus transjakarta Tanah Abang Explorer yang beroperasi gratis di sana.

"Mereka menghargai bahwa pedagang itu perlu dikasih makan. Tapi mereka ingin keadilan, keadilan ini sekarang hanya untuk para pedagang," ujar Sandiaga.

Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum bisa memberikan solusi atas masalah itu. Sandiaga mengatakan, Jumat besok para sopir angkot Tanah Abang akan kembali diundang ke Balai Kota. Pada Jumat itu, ia menjanjikan solusi alternatif dan akan mengajak sopir angkot makan bersama.

"Jumat kami undang lagi di sini setelah shalat Jumat, lalu makan enak dulu," ujar Sandiaga.

Ia mengaku belajar hal itu juga dari Presiden Joko Widodo. Ketika masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi kerap mengundang makan warga yang memiliki masalah.

Setelah makan, barulah Sandiaga akan menyodorkan solusi alternatif. Namun, solusinya belum tentu membuka Jalan Jatibaru sesuai keinginan para sopir.

Ia mengatakan hal yang terpenting adalah bisa mengembalikan pendapatan sopir angkot seperti semula.

"Dia bilang minta dibuka. Saya bilang 'oke kalau saya buka dan saya tetap adakan Tanah Abang Expoler terus kamu penghasilanmu nggak nambah, dukung nggak?'. Enggak dukung juga. Jadi itu kan bukan solusi. Solusinya adalah kalau pendapatan mereka naik," kata Sandi.

Bagaimana cara menaikan penghasilan sopir angkot tanpa membuka Jalan Jatibaru? Sandi meminta jawaban atas pertanyaan itu ditunggu hingga hari Jumat.

Sampai Jumat besok, ada kesepakatan yang dihasilkan antara para sopir dengan Sandiaga. Kesepakatan pertama adalah bus transjakarta Tanah Abang Explorer tetap stop beroperasi.

"Untuk sementara Tanah Abang Expoler distop, mereka sudah menyatakan kalau Tanah Abang Expoler distop, pendapatan mereka naik," ujar Sandiaga.

Bus transjakarta Tanah Abang Explorer sudah berhenti beroperasi selama dua hari terakhir. Sandiaga mengatakan, selama ini masyarakat sudah menikmati manfaat Tanah Abang Explorer. Jumlah penumpang sudah tembus 19.000 orang per hari.

Kesepakatan kedua adalah Jalan Jatibaru tetap pada kondisi saat ini. Artinya, jalan tersebut tetap digunakan pedagang kaki lima (PKL) dari pagi hingga sore.

"Jalannya enggak dibuka. Tadi sepakat juga jalannya tidak dibuka sampai nanti kebijakan yang akan kami tentukan sama-sama," ujar Sandiaga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/01/07311811/saat-sopir-angkot-pertanyakan-nasib-mereka-di-hadapan-sandiaga

Terkini Lainnya

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke