Meski genangan belum surut seluruhnya, warga dan petugas mulai membersihkan rumah-rumah dan jalan pemukiman dengan peralatan seadanya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka dengan sodokan air. Warga juga menyiramkan air banjir ke lantai rumah mereka yang dilumuri lumpur.
"Buang lumpur saja, asal menghilangkan lumpur, ini (buang lumpur) pakai air banjir," ujar seorang warga, Cucu (40), sambil membersihkan rumahnya.
Tak hanya itu, warga juga menggunakan air banjir untuk membersihkan perabotan rumah mereka. Air banjir itu diambil dari area yang genangannya masih cukup tinggi oleh petugas UPK Badan Air.
"Iya, dicuci pakai air banjir dari lapangan futsal, abis enggak ada air bersih, listrik masih mati," kata warga lainnya, Ain (48).
Tak hanya mengambilkan air untuk warga, petugas UPK Badan Air juga tampak membersihkan lumpur di jalan-jalan permukiman.
Seorang petugas, Muhammad Aulia (49), terpaksa membersihkan lumpur menggunakan serokan sampah atau pengki karena keterbatasan alat kebersihan.
"Kalau alat-alat kayak sodokan air enggak ada. Kami adanya cangkul, cakram, kan, biasanya bersihkan kali," katanya.
Dengan keterbatasan tersebut, warga membutuhkan banyak bantuan peralatan kebersihan, seperti lap pel, karbol pembersih lantai, sodokan air, dan lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/06/10252781/warga-dan-petugas-bersihkan-lumpur-dengan-air-sisa-banjir-rawajati