Salin Artikel

Mengunjungi Salah Satu Kampung Terpadat dan Terkumuh di Jakarta...

Tempat ini disebut sebagai salah satu kampung terpadat dan terkumuh di Ibu Kota.

Namun, udara panas seketika menghilang ketika Kompas.com memasuki wilayah RW 017.

Pasalnya kepadatan rumah warga membuat sinar matahari terhalang atap-atap rumah yang saling beradu.

Meskipun sinar matahari tak terasa, bau tak sedap justru mengganggu indera penciuman.

Aroma tersebut muncul dari selokan yang dipenuhi sampah di tengah perkampungan RW 017, Penjaringan.

"Itu kalinya memang bau banget, enggak pernah ada yang beresin," kata Deni, seorang warga yang ditemui Kompas.com, Selasa (13/2/2018).

Sampah yang menggenangi selokan bukan satu-satunya sumber bau tak sedap.

Bekas kotoran hewan yang tercecer di tengah jalan rupanya ikut menyumbang polusi udara tersebut.

Walau bau tak sedap mendominasi, kehidupan warga RW 017 Penjaringan terlihat normal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak rumah warga yang dimanfaatkan menjadi tempat usaha.

Kegiatan usahanya pun bermacam-macam, mulai dari warung kelontong, warung makan, hingga arena bermain billiard.

"Warga di sini umumnya membuka warung untuk penghasilan tambahan. Suaminya bekerja di luar menjadi tukang ojek, istrinya di rumah menjaga warung," kata Slamet, seorang warga pemilik warung kelontong.

Tak hanya toko-toko milik warga, sejumlah pedagang keliling juga terlihat berlalu lalang di tengah perkampungan.

Kehadiran pedagang keliling agaknya membuat banyak sampah plastik berserakan di depan rumah warga.

"Memang di sini agak bau ya. Warga biasanya buang sampah langsung ke bawah (kali)," kata Saleh, salah seorang warga.

Di balik kepadatan perkampungan tersebut, warga rupanya tetap dapat mengakses kebutuhan primer, seperti listrik dan air.

Apabila Jalan Muara Baru Raya menjadi halaman depan perkampungan RW 017 Penjaringan, Waduk Pluit menjadi halaman belakang perkampungan itu.

Sodikah, salah seorang warga, menyebut sejumlah rumah milik warga RW 017 sudah ditertibkan untuk proyek revitalisasi Waduk Pluit, beberapa tahun lalu.

"Dulu ini rumah semua, setelah digusur sekarang orangnya pada pindah ke rusun," kata Sodikah sambil menunjuk tepian Waduk Pluit.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan akan menata kawasan RW 017 Penjaringan dan memindahkan warganya ke rumah susun.

"Selama ini, warga dipindahkan ke rusun yang jauh dari tempat tinggal mereka, tetapi kalau di sini warga dibangunkan rusun yang memang ada di tempat mereka. Jadi, mereka nggak kecabut dari ekosistemnya," kata Sandiaga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/13/17322251/mengunjungi-salah-satu-kampung-terpadat-dan-terkumuh-di-jakarta

Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke