Salin Artikel

Tolak Syarat OK Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Mogok Beroperasi

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, ada 20-an sopir angkot yang mogok beroperasi dan memarkirkan angkotnya berbaris di sekitar kolong jalan layang Jalan Jatibaru Bengkel, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Adapun aksi mogok itu dilakukan untuk menolak sejumlah syarat dari program OK Otrip. Para sopir angkot bahkan membentangkan spanduk putih bertuliskan "Kami Menolak Program OC Trip". Spanduk itu diikatkan di antara dua angkot.

Sejumlah petugas dari Dishub DKI terlihat berbicara dengan para sopir terkait aksi tersebut. Namun, petugas Dishub yang menemui mereka bukan petugas pada level pengambil kebijakan.

Toto Purnomo, seorang sopir angkot M08 yang ditemui Kompas.com di lokasi, mengatakan, para sopir angkot menolak program OK Otrip karena berbagai alasan.

Para sopir keberatan dengan target kilometer yang harus dicapai. Dalam program OK Otrip, sopir angkot wajib memenuhi target 190 kilometer per hari.

Padahal, kata Toto, rata-rata para sopir angkot M08 hanya bisa menempuh jarak tak lebih dari 150 km per hari.

Toto mengatakan, jika target tak terpenuhi, gaji mereka akan dipotong. "Kan target 190 kilometer per hari, perhitungan kami 10 kilometer untuk satu rit. Terus sisanya digimanain?" ujar Toto.

Selain itu, para sopir angkot juga mempermasalahkan jumlah angkot yang diperbolehkan mengikuti OK Otrip.

Toto mengatakan, dari informasi yang dia dapatkan, ada pembatasan jumlah armada yang bisa mengikuti program OK Otrip. Para sopir juga mempertanyakan kebijakan bahwa para sopir angkot wajib ber-KTP Jakarta.

"Katanya di sini hanya 70 unit yang ikut OK Otrip. Angkot yang di Tanah Abang ini ada 260-an, terus 190-nya mau dikemanakan? Terus katanya KTP DKI. Rata-rata teman-teman ini bukan KTP DKI, oke-lah sekarang diperbolehkan, tetapi kalau besok-besok," ujar Toto.

Sebenarnya, ada juga sopir angkot yang merasa senang dengan adanya program OK Otrip. Seperti sopir angkot trayek Lebak Bulus-Pondok Labu yang ditemui Kompas.com, Senin (19/2/2018).

Pagimin (52), sopir angkot trayek Lebak Bulus-Pondok Labu, mengatakan bahwa kehadiran OK Otrip tersebut sangat membantunya.

"Dulu narik angkot S12 Lebak Bulus-Pasar Minggu, tetapi sekarang ikut Ok Otrip Lebak Bulus-Pondok Labu. Saya mau gabung karena ini, kan, program pemerintah, enggak dibebani setoran, enak," ucap Pagimin kepada Kompas.com di Terminal Lebak Bulus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/22/10530041/tolak-syarat-ok-otrip-sopir-angkot-tanah-abang-mogok-beroperasi

Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke