Rosidi terkenal sebagai sosok yang ramah terhadap warga sekitar. Hal ini diungkapkan Jefri (25) yang berjualan ayam goreng bersebelahan dengan warung bakmi korban.
"Suka ngobrol, biasanya dia (Rosidi) jualan mulai sore sampai malam hari, kadang suka nawarin makanan juga," ucap Jefri kepada Kompas.com, Senin (26/2/2018).
Menurut Jefri, sebelum kejadian, pada Jumat (23/2/2018) malam, korban mengaku tidak enak badan, tetapi tetap berjualan hingga habis dibantu dua orang yang diketahui masih ada hubungan keluarga.
"Ada dua orang masih muda yang bantu-bantu, katanya masih keponakannya," ucap Jefri.
Sementara itu, Jajang (37), penjual gorengan, dan Toat, penjaga parkir di Alfamart samping lokasi kejadian, juga mengatakan hal serupa.
Menurut mereka berdua, selama berdagang, Rosidi tidak pernah punya masalah, apalagi dengan warga sekitar.
"Suka menyapa kalau lewat, kadang lagi makan di tempatnya dia juga suka ajak ngobrol," ucap Jajang.
Jajang membenarkan bahwa kondisi Rosidi saat malam memang sedang enak badan.
"Habis tutup warung dia makan soto, sempat bertemu saya. Lupa pastinya jam berapa, sekitar 23.00, dia bilang lagi enggak sehat," ucap Jajang.
Sementara Toat mengatakan bahwa Rosidi sudah berjualan cukup lama di lokasi, bahkan sudah banyak memiliki langganan.
"Habis ditemukan meninggal, malamnya masih ada warga yang datang mau beli bakmi, mungkin enggak tahu kali kalau ada kejadian," kata Toat.
Polisi saat ini sudah menangkap dua pemuda terduga pelaku pembunuhan Rosidi. Keduanya berinisial D (20) dan A (14).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/26/13572611/sebelum-dibunuh-keponakannya-penjual-bakmi-di-cipayung-mengaku-tak-enak