Ia mengatakan, tidak ada transaksi jual beli antara pemerintah dan petani setempat karena mereka hanya menggarap lahan PT Nusa Kirana.
"Itu, kan, lahan milik PT Nusa Kirana dan petani-petani itu hanya menggarap (lahan) saja," kata Yuyun, di Jakarta Utara, Selasa (27/2/2018).
Meski demikian, lanjutnya, para petani masih bisa bercocok tanam di lahan yang tidak dibangun rumah DP 0 rupiah. Tidak semua areal persawahan akan dibangun proyek rumah DP 0 rupiah.
"Sementara yang dibangun, kan, hanya 1,3 hektar. Luas sawah yang di belakang kelurahan saja kira-kira 3 hektar," ujarnya.
Yuyun mengatakan, PT Nusa Kirana telah lama memiliki areal persawahan di kawasan Rorotan. Warga setempat juga diberi kesempatan menggarap lahan tersebut.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa petak sawah sudah diuruk dan siap dibangun rumah petak. Sementara, petak-petak sawah lainnya terlihat hijau menyegarkan.
Padi-padi di beberapa petak sawah pun terlihat mulai menguning.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan meletakkan batu pertama proyek rumah tapak DP 0 rupiah di kawasan Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (28/2/2018).
Proyek tersebut akan didirikan di atas lahan seluas 1,3 hektar milik PT Nusa Kirana selaku kontraktor proyek. Adapun lokasi proyek tersebut berada tepat di belakang SMAN 115, Jalan Malaka IV, Rorotan, Jakarta Utara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/27/18004921/rumah-tapak-dp-0-rupiah-di-rorotan-dibangun-di-atas-sawah