Salin Artikel

Angkut Pasukan Biru, Truk Dinas Tata Air Diberhentikan Polisi

Truk tersebut ditegur karena membawa petugas atau yang dikenal pasukan biru pada kap terbuka. Hal itu membahayakan nyawa penumpang. 

"Bapak tahu ini berbahaya. Kalau bapak mengerem mendadak, lalu penumpang di belakang terjatuh dan bisa terlindas mobil lain," kata salah satu polisi kepada sopir truk. 

Sopir truk itu mengatakan, mereka sedang terburu-buru bertugas.

Namun, polisi justru kembali menegur sopir tersebut karena tidak menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara.

"Sudah ada aturannya kalau berkendara pakai safety belt, ini kenapa tidak dipasang. Anda membahayakan diri anda sendiri, seharusnya anda bisa memberikan contoh," ucap polisi itu lagi.

Beberapa pengendara motor juga diberhentikan karena tidak mematuhi peraturan.

Mulai dari lampu depan yang tidak menyala hingga menggunakan helm yang tidak sesuai.

"Operasi ini memang sifatnya menekan kecelakan lalu lintas. Jadi tindakan yang kami berikan hanya berupa teguran," ucap Kasat Lantas Polres Jakarta Timur AKBP Sutimin kepada Kompas.com.

Mereka menyosialisasikan pelarangan kendaraan membawa beban lebih, penggunaan sabuk pengaman, helm, hingga pelarangan merokok dan bermain ponsel. 

"Untuk merokok dari beberapa hari kami gelar (operasi), belum kami temui. Untuk (pengendara) yang melihat GPS di ponsel, sudah ada beberapa yang kami tegur, tetapi lebih banyak pengguna mobil," katanya.

Operasi dihentikan pukul 10.45, dan akan dilanjutkan sore hari pada pukul 14.30-15.30. Untuk Jakarta Timur ada tiga lokasi yang menjadi sasaran operasi, Jalan DI Panjaitan, Pasar Gembrong, dan perempatan Pasar Rebo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/09/11455061/angkut-pasukan-biru-truk-dinas-tata-air-diberhentikan-polisi

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke