Dalam melakukan aksinya, komplotan begal yang didominasi remaja ini kerap melukai korban dengan celurit.
Bedul (21), salah satu anggota komplotan begal tersebut mengaku melakukan begal untuk bersenang-senang.
"Barangnya dijual lagi. Uangnya dipakai untuk nongkrong dan merokok saja," ucap Bedul kepada wartawan di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Minggu (11/3/2018).
Ia mengatakan, selalu beraksi dengan lima anggota lainnya. Targetnya tidak menentu.
Siapa pun yang membawa barang berharga bisa menjadi sasaran tanpa kompromi.
"Enggak milih (korban), Bang, yamg ada saja. Biasanya kalau sudah lihat orang bawa ponsel di jalan, salah satu (pelaku) langsung turun mengambil (barang)," ujarnya.
Jika korban melawan dan tak mau memberikan barangnya, pelaku langsung melukai dengan celurit.
Kapolsek Cakung Kompol Supoyo mengatakan, komplotan begal ini terkenal geragas karena tidak memiliki target yang jelas.
Siapa pun bisa menjadi target, bahkan korban terakhir yang dilukai adalah pedagang pecel lele.
"Dari pengakuan mereka, korbanya sudah ada 11. Wilayah operasinya sekitar Cakung, tetapi kemarin-kemarin mereka juga melakukan aksinya di pemukiwan warga. Mereka ini semuanya orang Cakung juga, jadi mereka begal di kampungnya sendiri," ujar Supoyo.
Bedul dan 3 orang rekannya telah ditahan, sementara 2 anggota lainnya masih dalam pengejaran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/11/20233941/pengakuan-anggota-komplotan-begal-geragas-di-cakung