Salin Artikel

Urban Farming di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Hasilnya Bikin Adem Ayem

Di kelurahan ini, sejumlah lahan kosong, bahkan jalur yang biasanya digunakan sebagai gang, dimanfaatkan warganya untuk bercocok tanam atau biasa dikenal dengan istilah urban farming.

Misalnya di dua RT, RT 009 dan 010 yang berada di RW 003. Di kedua RT ini, sepanjang gang dipenuhi tumbuhan hijau.

Di pinggir gang ditanami tumbuhan bunga dengan dedaunan hijau dan pohon buah berukuran mini. Bahkan, di sepanjang gang warga membangun tiang-tiang pancang dari kayu yang digunakan sebagai tempat pertumbuhan buah anggur.

Tinggi tiang sekitar 2 meter di langit-langit yang juga dipasang besi penyangga yang bentuknya melengkung. Serabut serta kayu kering yang berada di langit-langit gang membuat warga yang memasuki gang tersebut berasa seperti di taman hijau.

"Berbagai jenis tanaman di tanam di sepanjang gang ini. Bahkan ada lima varietas anggur yang ditanam di sini, ada yang dibawa langsung dari Ukraina," ujar Ketua RT 010 Adian saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Tepat di bawah tanaman hidroponik, dipelihara ikan jenis lele. Warga memanfatkan tanaman yang ada sebagai penyaring air untuk disalurkan ke tempayan lele tersebut. Tujuannya agar air yang digunakan untuk menyiram sayur tidak terbuang percuma. Cara ini disebut dengan Vertiminaponik.

Lokasi lain juga tak luput dimanfaatkan warga sekitar. Misalnya, lokasi yang berada di pinggir Kali Utan Kayu yang terletak di RW 008.

Berbeda dengan pemanfaatan lahan di RW 003 yang menggunakan metode hidroponik, di RW 008 pemanfaatan lahan pertanian masih menggunakan metode konvesional atau masih menggunakan tanah sebagai medianya.

Jika di RW 003, perawatan tanaman dilakukan oleh warga, di RW 008 mayoritas perawatan tanaman dilakukan oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU). Petugas PPSU setiap hari melakukan penyiraman, pemberian pupuk kompos, hingga penanaman. Adapun warga secara swadaya melakukan perawatan tanaman pada Sabtu dan Minggu.

Lurah Cempaka Putih Timur Sri Hatmo mengatakan, ide pemanfaatan lahan kosong awalnya tercetus ketika melihat banyaknya lahan yang tidak terpakai malah dimanfaatkan pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan, bahkan dijadikan bedeng permukiman warga.

Dari fenomena tersebut, Hatmo bersama jajarannya mengajak warga sekitar untuk memanfaatkan lahan tersebut.

Hatmo mengakui, saat pertama sangat sulit mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Hal ini karena warga merasa hanya membuang waktu saja dengan melakukan hal tersebut.

Bibit tanaman serta cara bertani masih dibantu oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP). Kelompok tani yang terbentuk kemudian berusaha mengirimkan proposal bantuan kepada Bank Indonesia (BI).

BI merespons dengan memberikan bantuan berupa bibit yang jumlahnya cukup banyak. Melihat hasilnya yang lumayan memuaskan, warga yang sebelumnya tidak peduli berangsur-ansur tertarik mengikuti kegiatan tersebut.

Kini, hampir di setiap rumah di Kelurahan Cempaka Putih Timur, khususnya di RW 003 dan 008, warganya menanam pohon dan bunga menggunakan pot.

"Awalnya sulit, kami beritahukan ini buat warga juga, akhirnya kami enggak mungkin ajak semua, kami ajak yang mau dulu, deh. Maka kami buat dua kelompok tani."

"Nah, begitu sudah lihat (hasilnya), warga akhirnya tertular. 'Oh ternyata bukan diucapkan saja' kata warga. Bahkan sudah kami tingkatkan dengan beternak lele di bawah tanaman hidroponik," ujar Hatmo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/13/15015561/urban-farming-di-kelurahan-cempaka-putih-timur-hasilnya-bikin-adem-ayem

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke