Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat (23/3/2018), tidak ada aktivitas di area bangunan.
Pagar dan sekeliling bangunan ditutup seng. Bahkan, di bagian depan bagunan dijadikan area berkumpulnya pengemudi ojek online. Tampak pula sampah berserakan di sana.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Tata Pemerintah Jakarta Timur Dewi Purnamasari mengatakan, mangkraknya pembangunan yang dilakukan sejak Agustus 2017 lalu itu karena kontraktor yang bermasalah.
"Putus kontraknya dengan kontraktor. Mereka melanggar perjanjian tidak sanggup selesai sesuai waktu," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/3/2018).
Dewi mengatakan, berdasarkan perjanjian awal, pembangunan dijadwalkan rampung pada Desember 2017. Namun, setelah pembangunan dimulai, progresnya lamban.
"Itu kan ada perencanaan, jadi sekian dikerjakan sampai kapan dan kapan, tapi ini molor terus. Mereka bilang tidak sanggup," ucapnya.
Pihaknya juga sudah melayangkan surat teguran hingga tiga kali kepada pihak kontraktor. Namun karena pihak kontraktor tidak mengubris surat teguran itu, Pemkot Jaktim memutus kontrak kerja.
Untuk sementara, Kantor Kelurahan Jatinegara dipindahkan ke sebuah rumah di Jalan Puskesmas, Cakung, Jakarta Timur. Nantinya, akan digeser lagi ke sebuah gedung milik PT JIEP di kawasan industri Pulogadung.
Menurut Dewi, pembangunan kantor lurah itu akan dilanjutkan pada awal 2019 nanti. Saat ini, pihaknya sedang mencari kontraktor yang akan meneruskan proses pembangunan tersebut.
"Sedang kita cari, tapi mulai dikerjakan kontraknya awal 2019 nanti. Pembangunanya masih sesuai rencana awal, ada empat lantai dan basement untuk parkiran," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/23/20403231/kontraktor-lamban-pembangunan-kantor-kelurahan-jatinegara-mangkrak