Salah satu warga RT 003 Ros menjelaskan, kejadian berlangsung pada pukul 21.18.
Robohnya empat rumah tersebut berawal dari ambrolnya tembok di samping rumah milik salah satu warga.
Tembok setinggi 4 meter itu ambrol ke sisi kiri menimpa dua rumah yang berada lebih rendah dibanding tembok tersebut.
Tembok mengenai dua rumah karena jaraknya berdempetan.
Setelah tembok ambrol, tembok bagian belakang juga ambrol dan menimpa sebuah rumah di belakangnya.
"Tidak ada tanda-tanda atau getaran apa-apa, temboknya langsung roboh menimpa rumah yang ada di sekitarnya," ujar Ros saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Selain itu, seorang ibu rumah tangga, Erna, yang berada di dalam rumah ikut tertimpa reruntuhan.
Akibatnya, kepala Erna berdarah dan harus dibawa ke puskesmas terdekat.
Ros mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab tembok ambrol.
Cuaca yang tidak menentu, lanjutnya, juga diperkirakan membuat kondisi tembok gampang ambrol.
Ketua RT 003 Tri Yantio mengatakan, sebagian dari 18 kepala keluarga yang terdampak telah mengungsi ke rumah saudara masing-masing.
Sebagian lagi tinggal di tenda yang didirikan Dinas Sosial.
Berbagai bantuan terutama logistik juga terus mengalir dari pemerintah.
"Kami lagi mau usahakan ya warga yang kena musibah apakah mau dibantu bangun rumahnya oleh Pemprov DKI," ujar Tri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/03/05000011/4-rumah-di-kwitang-ambruk-begini-kronologinya