Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Bekasi.
Ia mengatakan, kasus miras oplosan di Depok terjadi di dua lokasi berbeda.
Ia mengatakan, kasus pertama terjadi di Jalan Kober, Depok.
"Di Beji ada empat korban meninggal dunia berinisial MM, A, An, dan I," ujar Argo ketika dihubungi wartawan, Rabu (4/4/2018).
Selain itu, ada juga 18 korban lainnya yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Mereka adalah NT, I, A, R, RB, AR, YB, Ag, Su, MF, AS, I, RW, RI, P dan Br.
Menurut keterangan salah satu korban pada Minggu (1/4/2018) pukul 19.00, ia membeli miras "Gingseng" di sebuah toko jamu di Jalan Almaliyah, Jakarta Selatan, seharga Rp 15.000 per bungkus.
Pada Senin (2/4/2018), korban tidak merasakan gejala apa-apa, tetapi pada malam harinya, ia mulai mual-mual, pusing, dan sakit perut.
Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu guna mendapatkan pertolongan.
"Untuk kasus di Jalan Kober ini ditangani Polres Jakarta Selatan karena para korban membeli (miras oplosan) di warung jamu milik RS di Jakarta Selatan, yang seperti kita ketahui telah ditetapkan tersangka," kata Argo.
Ia melanjutkan, kasus kedua terjadi di Jalan Raya Cipayung, Depok.
Di lokasi ini, dua korban meninggal dunia berinisial DK dan AGs. Korban lain berinisial DKW masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Pada hari yang sama sekitar pukul 22.30, ketiga korban bersama satu rekan lainnya membeli minuman oplosan 'Gongseng Gaul' di toko jamu di samping SMK Izzata, Cipayung, Depok," ujarnya.
Selanjutnya, mereka berempat menenggak minuman GG dan dioplos dengan bir zero di depan Alfamart, Jalan Cagar Alam Selatan, Pancoran Mas.
"Setelah minum minuman tersebut, korban mengalami gangguan kesehatannya dan kembali ke rumahnya masing-masing hingga dua di antaranya tewas," kata Argo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/04/21380991/6-orang-di-depok-tewas-karena-miras-oplosan