Hal ini memang sudah menjadi bagian dari perjanjian Grab dan Uber untuk menampung migrasi mitra pengemudi dan karyawan Uber.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyampaikan, hingga tiga hari sebelum aplikasi Uber dinonaktifkan pada 8 April 2018, sudah 75 persen mengemudi Uber yang menjadi mitra Grab.
"Sampai saat ini sudah 75 persen lebih mitra Uber yang pindah ke platform Grab. Kami harap jumlah tersebut dapat terus meningkat," ujar Ridzki saat jumpa pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
Menurut dia, untuk mempercepat dan memudahkan proses migrasi pengemudi, pihaknya menambah lima titik lokasi pendaftaran yang berada di lima wilayah Jakarta.
Melalui migrasi, data akun mitra Uber akan dipindahkan ke Grab. Bahkan, pihak Grab mempermudah layanan migrasi bagi mitra Uber di Jakarta atau di luar Jakarta dengan melengkapi formulir pendaftaran Grab secara online tanpa perlu datang ke Grab Driver Center.
"Fokus kami adalah agar mitra Uber bisa pindah ke Grab secepat mungkin," kata dia.
Mengenai karyawan Uber yang ingin masuk Grab, Ridzki menyampaikan bahwa itu ada prosesnya.
"Untuk karyawan Uber yang inggi masuk ke Grab, nanti akan ada prosesnya dan mereka prioritas agar bisa secepat mungkin pindah," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/06/18205611/manajemen-75-persen-pengemudi-uber-hijrah-ke-grab