Salin Artikel

Kesan Pedagang Pasar Tasik di Hari Pertama Dipindahkan ke Cideng Timur

JAKARTA, KOMPAS.com- Para pedagang Pasar Tasik mulai menempati lahan baru di Cideng Timur, Kamis (12/4/2018) ini. Mereka yang sebelumnya berjualan di lahan bongkaran Tanah Abang itu, terpaksa harus pindah karena menempati lahan sengketa.

Kesan para pedagang di lokasi berjualan mereka yang baru itu beragam. Budi (40), pedagang asal Soreang, Bandung, mengaku sempat cemas berjualan di lahan baru. Dia khawatir pelanggannya bingung mencarinya di lokasi baru.

"Semalam sempat ada yang tahu soal (kepindahan) ini. Dia kontak saya, saya kasih tahu saya di sebelah mana," kata Budi kepasa Kompas.com, di lokasi, pada Kamis.

Ia berjualan busana muslim dan atasan wanita dari konveksi miliknya di Bandung. Ia berangkat Rabu (11/4/2018) pukul 23.00 WIB dan tiba di Jakarta Kamis dini hari pukul 02.00 WIB untuk berjualan.

Pasar Tasik hanya membuka dagangannya setiap hari Senin-Kamis mulai pukul 05.00 - 12.00 WIB. Para pedagang yang ada berasal dari Bandung, dan Jakarta.

Pedagang lainnya, Yuni (41), juga punya kekhawatiran yang sama. Yuni khawatir berjualan di tempat baru, akan sepi pembeli. Selain itu, dia merasa tempat berjualannya dulu di lahan bongkaran Tanah Abang, lebih strategis.

"Ini hari pertama, belum ada tempat (parkir mobil) tetap. Tadi sempat ada pelanggan yang cari-carian, ngeluh juga jadi harus begini, apalagi di sana (lokasi lama) strategis banyak mikrolet lewat," ujar Yuni.

Tak hanya soal letak, para pedagang menilai kondisi lahan Cideng Timur berbeda dengan lokasi sebelumnya. Di lahan sebelumnya, tanah sudah rata. Sementara di tempat baru banyak gundukan juga akar pohon yang belum tercabut sempurna.

"Lokasi sih enggak apa-apa. Cuma ini kan belum teratur ya penempatannya. Kalau di sana juga, kan, tanahnya rata, ini belum," ujar Desperni (41), pedagan lainnya.

Ia mengatakan belum mendapatkan lapaknya sendiri pada hari pertama dan sempat mengantri saat hendak parkir pada subuh tadi.

"Kalau di bongkarankan kita udah diatur, si ini di sebalah mana, si itu di sebelah mana," katanya.

Desperni belum tahu soal berapa biaya sewa lahan perbulan untuk setiap pedagang. Di lahan yang lama, dia mengaku membaya sewa Rp 3 juta perbulan.

"Setiap bulannya bisa Rp 3 juta. Kalau yang ini belum tahu berapa, masih hari pertama juga," tambah Desperni.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pukul 08.45 WIB-10.00 WIB, di lahan baru itu ratusan mobil pedagang dan pengunjung terparkir berjejer, mulai dari bagian pintu hingga ujung di lahan yang bisa menampung 500 unit kendaraan tersebut.

Pengunjung disambut spanduk bertuliskan 'Selamat Datang Pedagang dan Pengunjung di Lokasi Eks Pasar Tasik Bongkaran Tanah Abang'. Ada pula tiga buah rangkaian bunga ucapan menyambut kedatangan pedagang Pasar Tasik di lokasi baru.

Mobil bermuatan besar dan berbagai jenis berjajar menjajakan barang daganannya. Para pedagang membuka bagasi mereka dan menggantung dagangan dengan hanger di pinggir pintu mobil.

milik PT Kereta Api Indonesia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pedagang Pasar Tasik Dipindahkan ke Cideng Timur", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/12/11305471/pedagang-pasar-tasik-dipindahkan-ke-cideng-timur.
Penulis : Jessi Carina
Editor : Egidius Patnistik

Ada pula yang memasang patung maneken dan membuat jemuran untuk menggantungnkan pakaian jualannya.

Sebelumnya, para pedagang Pasar Tasik, Tanah Abang, berjualan di lahan milik PT Kereta Api Indonesia. Namun, saat ini lahan tersebut menjadi obyek sengketa sehingga pihak kepolisian menutupnya.

Akibatnya, selama beberapa kali pedagang berjualan keluar lahan dan memakan separuh badan jalan depan bongkaran.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, para pedagang Pasar Tasik di Jakarta Pusat sudah dipindahkan ke lahan di Cideng Timur, masih di daerah Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018) malam. Sandiaga datang dan melihat perpindahan itu.

"Sebagian besar sudah diarahkan ke Cideng Timur dan kami sangat apresiasi koordinasi di lapangan. Kemarin saya datang sekitar pukul 21.00 atau 22.00 sudah masuk dan diperkirakan ada 400 sampai 500 pedagang yang terakomodasi di lahan yang terus disiapkan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (12/4/2018).

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/12/13124071/kesan-pedagang-pasar-tasik-di-hari-pertama-dipindahkan-ke-cideng-timur

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke