Salin Artikel

Cerita Gunawan Lolos dari Maut akibat Miras Oplosan

Warga Jakasetia, Bekasi Selatan, ini menjadi salah satu korban miras oplosan yang membuat geger masyarakat Bekasi.

Saat ditemui Kompas.com, Jumat (13/4/2018), Gunawan menceritakan bahwa saat itu ia diajak teman-temannya untuk minum miras selepas acara klub motor Vespa.

"Waktu itu berlima. Ada saya, Lala, dan Dimas, juga dua teman lagi. Waktu itu yang beli Dimas dan Lala karena mereka yang biasanya minum," ucap Gunawan.

Setelah membeli minuman tersebut di daerah Mandala, mulailah mereka berpesta sejak pukul 20.00 hingga 01.00.

Gunawan mengaku itu adalah kali pertama baginya mencoba miras oplosan seharga Rp 16.000 per liter tersebut.

"Biasanya paling jamu. Ini baru pertama, dan saya hanya minum empat plastik ukuran seliter. Minumnya dicampur soda," ucap Gunawan.

Saat meminum miras tersebut, ia mengaku tidak merasakan keanehan. Begitu juga dengan rasa miras tersebut.

Dimas dan Lala yang biasa minum sudah habis enam bungkus plastik. Setelah mengantuk, ia memutuskan untuk tidur di rumahnya.

Keesokan harinya, Gunawan kaget ketika terbangun. Pandangan matanya mulai kabur. Namun, ia tak mengambil pusing pandangannya yang mulai kabur tersebut.

Dimas kemudian mengantarkan saudaranya ke Cikampek dengan Vespa. Selama di perjalanan, pandangan matanya semakin parah.

"Saya putuskan beristirahat di rumah saudara sambil dikerok karena dikira masuk angin," ucap Gunawan.

Kemudian pada Rabu (11/4/2018), ia memutuskan kembali ke Bekasi. Selama perjalanan menggunakan motor, perutnya sakit luar biasa. Dada pun terasa panas.

"Di jalan berkali-kali berhenti. Sampai rumah akhirnya pukul 17.00. Ibu saya sampai menangis melihat saya karena katanya muka saya pucat sekali, mata saya cekung ke dalam," ucap Gunawan.

Kekhawatiran ibunya beralasan. Sebab, Lala, tetangganya, ternyata sudah terkapar dan diobati. Terlebih, media memberitakan bahwa korban tewas akibat miras bertambah.

Tidak buang waktu, Gunawan langsung pergi ke dokter dan mendapatkan perawatan. Esoknya, ia divisum atas permintaan pihak kepolisian di RSUD Bekasi.

"Waktu saya dengar banyak yang mati, saya khawatir sekali. Tidak akan lagi coba-coba miras oplosan seperti itu," ucap Gunawan.

Pegawai di restoran cepat saji tersebut bahkan berjanji untuk mengingatkan teman-temannya jika ingin meminum miras oplosan.

Saat di RSUD, Gunawan bertemu keluarga korban tewas akibat miras oplosan dan membuatnya merasa sedih serta menyesal.

"Mending jalan-jalan sama modifikasi Vespa. Tidak usah buat minum oplosan. Sekarang kondisi saya sudah mendingan," ucap Gunawan.

Gunawan dan Lala jadi korban yang beruntung lolos dari maut akibat miras oplosan di Bekasi. Hingga saat ini, ada tujuh korban meninggal akibat miras oplosan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/13/16335961/cerita-gunawan-lolos-dari-maut-akibat-miras-oplosan

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke