Salin Artikel

Remaja MJ yang Diduga Meninggal di Monas Keluarkan Darah dari Hidung

Diduga MJ meninggal akibat terhimpit massa saat pembagian sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia di kawasan Monumen Nasional (Monas), Sabtu pekan lalu.

Djunaidi sempat menduga, anak pertamanya itu mengalami penganiayaan karena melihat darah yang bercucuran dari hidung MJ. Namun, dokter yang menangani MJ mengatakan, MJ meninggal karena dehidrasi.

"Saya tanya apa anak saya dianiaya. Dokter jawab tidak. Tapi saya penasaran kenapa mengeluarkan darah terus. Kata dokter suhu badannya di atas normal, melebihi 42 derajat celcius. Dia bantu, enggak turun-turun suhunya, sudah enggak sadar diri, kejang-kejang. Sekitar (pukul) 19.40 WIB dia bilang anak saya sudah tidak ada, dan itu pembuluh pecah dan karena dehidrasi tinggi," kata Djunaidi usai diperiksa di Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Sabtu (5/5/2018).

Dari keterangan teman MJ, yaitu Amal yang pergi bersama MJ ke Monas, mereka sempat mengantre untuk mendapatkan makanan di kerumunan massa. Keduanya sempat terdorong hingga terjatuh. Kejadian itu membuat keduanya terpencar.

Amal akhirnya kembali ke rumah sekitar pukul 16.00, sedangkan MJ hingga malam belum juga kembali sebelum akhirnya diketahui meninggal saat mendapat perawatan di RSUD Tarakan.

Dua petugas Satpol PP yang mengantar MJ ke rumah sakit mengatakan, MJ ditemukan meninggal di luar kawasan Monas. Djunaidi mengatakan enggan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian putranya itu.

"Katanya sempat dapat makan di sana. Saya senang anak saya dapat makan di sana, takutnya kelaparan. Pas mulai pembubaran (bagi-bagi sembako), anak saya berdua pegang-pegangan, temanya terjatuh didorong, ya sudah, di situ pisah dan panik. Anak saya panik mungkin cari-cariaan," ujar Djunaidi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/05/16303091/remaja-mj-yang-diduga-meninggal-di-monas-keluarkan-darah-dari-hidung

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke