Salin Artikel

Fahri Hamzah Ungkap Rayuan PKS terkait Laporan terhadap Sohibul Iman

Ia datang didampingi kuasa hukumnya, Mujahid Latief.

Fahri mengatakan, kedatangannya hari ini untuk mengklarifikasi kepada penyidik mengenai alasannya melakukan pencabutan laporan kasus pencemaran nama baik dan fitnah yang ia layangkan untuk Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

"Sekarang karena di awal menjelang puasa bilang, bahwa saya akan mencabut laporan. Ditanya sama teman-teman apa alasannya. Karena mau puasa, dulu alasannya. Tapi berikutnya, saya harus datang untuk diminta klarifikasinya," ujar Fahri.

Dia mengatakan, setelah surat permohonan pencabutan laporan dilakukan, ia telah berkeliling dan meminta pendapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan terkait kasus ini.

Fahri juga mengaku sudah mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang-orang yang mempertanyakan terkait kasus yang dilaporkannya itu.

"Saya juga ingin membuka juga (alasan pencabutan), saya ini dirayu berkali-rayu oleh PKS untuk secara sepihak hentikan," kata dia.

Meski demikian Fahri belum menjelaskan secara lengkap alasan pencabutan laporannya tersebut.

"Nanti ya setelah BAP saja," ujarnya.

Ditemui di lokasi yang sama Mujahid Latief mengatakan, proses klarifikasi ini wajar dilakukan dalam proses hukum di Indonesia.

"Kemarin kan saya yang menyampaikan surat permohonan pencabutan perkaranya. Nah sekarang penyidik akan bertanya dan mengklarifikasi alasan Pak Fahri. Lalu benar tidak surat pencabutan itu dilayangkan oleh Pak Fahri," kata dia.

Fahri Hamzah mencabut laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman melalui kuasa hukumnya, pada Senin (14/5/2018).

Saat itu Mujadid mengatakan, salah satu alasan Fahri mencabut laporan tersebut karena kini telah memasuki bulan Ramadhan. Ia tak dapat menjelaskan lebih lanjut alasan pencabutan laporan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/26/09073411/fahri-hamzah-ungkap-rayuan-pks-terkait-laporan-terhadap-sohibul-iman

Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke