Salin Artikel

"Kalau Pakai KJP Hanya Bisa di Tempat Tertentu, kalau Tunai Lebih Fleksibel..."

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (26/6/2018) mengaku senang dengan kebijakan tersebut.

Namun, mereka khawatir ada pihak-pihak yang menyalahgunakan fasilitas itu.

Siti Aisyah, salah seorang orangtua murid SDN 03 Malaka Sari, Jakarta Timur, mengaku senang dengan kebijakan tersebut.

Sebab, ia dapat menggunakan dana KJP Plus untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya yang selama ini tidak bisa dibayar lewat tunai.

"Membantu juga buat kebutuhan gizi dia, kan, enggak semuanya bisa (terbeli) pakai KJP. Walau susu, ikan, daging dapat, tetapi, kan, jumlahnya terbatas," kata Siti.

Ia berharap dapat membeli berbagai kebutuhan anaknya secara tunai di luar toko-toko yang selama ini melayani pembayaran KJP.

"Kalau misalnya (membeli barang) pakai KJP, kan, cuma di tempat tertentu, kalau tunai lebih fleksibel bisa langsung beli," ujarnya. 

Sari, orangtua murid lainnya, punya pendapat serupa.

Ia menuturkan, kebutuhan sehari-hari anaknya dapat terpenuhi bila dana KJP bisa ditarik tunai.

"Kalau pakai KJP, kan, mesti tergantung saldo, kalau tarik tunai sekecil apapun masih bisa buat beli kebutuhan alat tulis, sendal, sama berangkat les," kata Sari. 

Nurmayasaroh, salah seorang orangtua murid SDN 13 Malaka Sari punya pendapat berbeda.

Ia menilai, dana KJP sebaiknya tidak bisa ditarik tunai guna menghindari penyalahgunaan.

"Enggak tahu kalau ibu-ibu lainnya ya, tetapi kalau saya enakan kayak yang sudah-sudah sih. Lebih jelas juga, kan, jadi enggak dipakai buat yang macam-macam," ujar dia. 

Ia menambahkan, selama ini tidak mengalami kesulitan dalam mengakses dana KJP guna memenuhi kebutuhan sekolah anaknya.

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (UPT P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengumunkan pencairan dana KJP Plus dapat dilakukan via ATM.

Nahdiana mengatakan, dana bantuan sosial yang bisa dicairkan tunai bisa digunakan untuk kebutuhan rutin. Misalnya untuk uang saku para siswa dan biaya transportasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/26/16535261/kalau-pakai-kjp-hanya-bisa-di-tempat-tertentu-kalau-tunai-lebih-fleksibel

Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke