Salin Artikel

Pilkada Bekasi, Warga yang Tak Tahu hingga Memilih Golput

Jahidin (43), warga Kota Bekasi misalnya, mengaku tidak tahu bahwa ada pemilihan wali kota dan wakil wali kota di daerahnya pada Rabu ini.  Jahidin mengira, Pilkada Bekasi masih akan diselenggarakan bulan depan.

"Saya tidak tahu sama sekali besok ada pilkada. Makanya dari tadi saya nanya-nanya sama yang datang ke sini (warung makan). Benar besok ada pilkada? Saya kira masih bulan depan," kata Jahidin kepada Kompas.com, Selasa kemarin.

Ia menambahkan, dirinya bahkan belum menerima surat undangan pemilihan atau C-6 serta pemberitahuan dari ketua RT setempat.

"Saya punya kontak RT saja belum di WA sama sekali untuk pemberitahuan. Belum menerima surat pemilu, TPS-nya juga saya engga tahu," kata Jahidin.

Tak hanya itu, pengusaha warteg (warung tegal) itu juga tak mengetahui para calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi, kecuali Rahmat Effendi yang merupakan petahana.

"Kalo soal calon saya tahu Rahmat Effendi doang karena wali kota, yang wakilnya aja saya gak tahu. Yang satunya engga tahu sama sekali," kata dia.

Sementara itu, Andreas (23) warga Bekasi lainnya mengaku tidak akan menggunakan hal pilihnya atau jadi golput (golongan putih) dalam pemilihan kali ini. Ia menilai, kedua pasangan calon dalam Pilkada Kota Bekasi 2018 tak bisa meyakinkan dirinya baik dari segi program maupun visi misi.

"Gue mau golput. Gue gerasa calon-calon ini engga ada yang bisa bikin gue yakin dan lagian gue juga engga suka politik," kata Andreas.

Meski tahu tentang kedua pasangan calon, ia berpendapat golput juga merupakan hak karena baginya memilih salah satu di antara kedua paslon yang ada tak akan memberikan perubahan berarti bagi Kota Bekasi.

"Dan golput kan juga hak. Kalo yang petahana gue engga ngeliat ada perkembangan signifikan di Bekasi selama dia menjabat. Yang nomor 2 misalnya baru kepilih, program-programnya berubah lagi mulai dari 0 lagi dan gue ga yakin. Bekasi pasti gini-gini aja," kata dia.

Pilkada Bekasi diikuti dua pasang calon, yaitu pasangan nomor urut 1 Rahmat Effendi-Tri Adhianto dan pasangan nomor urut 2 Nur Supriyanto-Adhy Firdau.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/27/09225081/pilkada-bekasi-warga-yang-tak-tahu-hingga-memilih-golput

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke