Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, operasional waterway dihentikan dengan alasan efisiensi serta rendahnya angka jumlah penumpang.
"Evaluasi kami, jumlah penumpang turun di mana satu fleet itu tidak lebih dari 20 orang penumpang. Padahal, kami sudah memberikan feeder transjakarta dan bus sekolah di sana," kata Sigit kepada Kompas.com, Jumat (20/7/2018).
Sigit menuturkan, moda waterway awalnya ditujukan bagi warga Muara Baru yang direlokasi ke Rusun Marunda supaya memudahkan akses menuju sekolah dan tempat bekerjanya.
Namun, seiring dengan adanya feeder transjakarta dan bus sekolah, jumlah peminat moda waterway berkurang, padahal Pemprov DKI memberikan fasilitas itu secara cuma-cuma bagi warga Rusun Marunda.
"Kalau sekali jalan tidak sampai dua puluh kan overhead-nya jauh lebih besar untuk kru dan BBM," kata Sigit melanjutkan.
Adapun kapal-kapal yang tadinya melayani waterway rute Marunda-Muara Baru kini dialihkan untuk mengangkut penumpang ke wilayah Kepulauan Seribu.
"Kapal yang digunakan sejatinya adalah kapal yang digunakan melayani rute ke Kepulauan Seribu. Atas pertimbangan efisiensi itulah, layanan yang ke Rusun Marunda dievaluasi," kata Sigit.
Moda transportasi waterway tersebut diresmikan pada Februari 2013 oleh Joko Widodo yang saat itu menjabat gubernur DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/20/11003891/penjelasan-dishub-dki-soal-waterway-marunda-muara-baru-yang-berhenti