Salin Artikel

Pabrik Sabu di Cipondoh Beroperasi Sejak 2017

"Kami sedang dalami keuntungannya. Penyelidikan itu berkesinambungan. Dia mulai memproduksi Mei 2017," kata Kombes Hengki Haryadi, di lokasi Rabu (8/8/2018).

Hengki mengatakan dalam satu hari, pelaku bisa memproduksi 100 gram dan satu bulan bisa mencapai 1,5 - 2 kilogram sabu-sabu. Harga satu gram sabu-sabu ditaksir mencapai Rp 700.000.

Wilayah peredarannya berada di kawasan Tangerang dan Jakarta.

Seorang warga bernama Hendra mengatakan, AW tinggal di rumah kontrakan di perumahan itu selama hampir 4 tahun. Tersangka tinggal bersama istri dan seorang anaknya.

"Kalau sama warga seperti jaga jarak," kata Hendra.

Ia mengatakan, tersangka tipikal orang yang tertutup dan tamu tidak pernah dipersilahkan masuk ke dalam rumah.

"Kalau keluar rumah selalu pagi, jam 2 atau 3 pagi naik motor bawa belanjaan," kata dia.

Barang bukti yang diamankan polisi antara lain 10.000 butir napacine, 1 kilogram ephedrin, 5.000 gram soda api, 1.000 gram yodium, 1.312 gram fosfor. Ada pula 50 liter HCl, 40 liter toluen, 10 liter acetone, dan 5 liter alkohol.

Ada pula barang bukti berupa alat produksi sabu seperti tabung labu, timbangan, kompor, thermometer, dan thermos. Selain ada 6 ponsel, 2 buku tabungan, dua unit sepeda motor,  dan satu unit mobil Honda CRV.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/08/23384881/pabrik-sabu-di-cipondoh-beroperasi-sejak-2017

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke