Salin Artikel

Pengusaha Kopi Lombok Mengembangkan Sayap lewat Penjualan "Online"

LOMBOK, KOMPAS.com - Banyaknya situs e-commerce membuka kesempatan bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah untuk mengembangkan sayap mereka.

Seorang penjual kopi asli Lombok, Nurul Inayati, menceritakan tentang usahanya yang meraup untung lebih karena berjualan online.

Sudah 10 bulan terakhir, Nurul membuka akun penjual di situs e-commerce Shopee. Pendapatannya naik setelah dia beralih berjualan secara online.

"Penghasilan bersih saya sejak berjualan di Shopee Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per bulan," ujar Nurul, di kediamannya, di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Senin (20/8/2018).

Sebelum memasarkan dagangannya secara online, Nurul mengatakan, pendapatannya sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta.

Sebab, biasanya banyak biaya-biaya operasional yang harus dikeluarkan Nurul jika berjualan secara offline, misalnya untuk membayar biaya mengantarnya.

Lewat Shopee, ongkos kirim sudah ditanggung. Selain itu, daya tariknya juga lebih luas karena Nurul bisa memberikan diskon-diskon.

"Sejak dagang online jadi banyak yang respons. Pembeli senang karena harganya murah, waktu saya sendiri jadi lebih fleksibel. Saya enggak perlu antar sendiri," ujar Nurul.

Jual ke luar negeri

Nurul sudah memulai usahanya sejak tahun 2005. Awalnya, dia menjual buah-buahan dan sayuran.

Tetapi produk yang dia jual sering rusak. Akhirnya dia beralih ke kopi yang lebih awet.

Nurul membeli kopi langsung dari petani-petani lokal yang ada di Lombok. Ada kopi robusta, arabica, dan juga kopi luwak.

Dia mengandalkan beberapa kenalannya saat bekerja di hotel dahulu. "Saya kirim email dan kirim sampel produknya," ujar dia.

Beberapa dia kirim juga ke kenalannya di luar negeri. Hingga kini, kopi asli Lombok yang dijual Nurul sudah tersebar ke mancanegara mulai dari Jerman, Cina, Malaysia, Singapura, Dubai, dan Taiwan.

Pelanggannya yang biasa membeli secara offline, juga banyak yang beralih ke online.

Sebab, Nurul mengirimkan link akunnya di Shopee yang diberi nama "kopilombok" lewat WhatsApp para pelanggannya, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

"Mereka sekarang jadi suka pesan online karena banyak diskon-diskonnya," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/21/16242281/pengusaha-kopi-lombok-mengembangkan-sayap-lewat-penjualan-online

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke