Salin Artikel

Tiket Final Bulu Tangkis Habis, Warga Curiga Diborong Calo

Panitia tiket badminton sebelumnya mengumumkan bahwa penjualan tiket final badminton beregu putra telah habis.

Salah satu pengunjung, Alvian mengatakan telah mengantre sejak pukul 05.00. Alvian mengatakan, sekitar jam 05.30, sejumlah calo telah mondar mandir untuk menawarkan tiket dengan harga yang lebih mahal.

"Itu saya dari pagi udah ditawarin sama calo, harganya tiket Rp 300.000, harusnya Rp 200.000. Bayangin calo aja sudah dari pagi," ujar Alvian.

Alvian mempertanyakan kepastian jumlah tiket yang disampaikan panitia. Alvian juga tidak percaya bahwa tiket telah habis karena dia bersama warga lainnya telah mengantre sejak pagi sebelum loket tiket dibuka.

"Saya udah antre dari pagi. Ini pasti ada main-main ini," ujar Alvian.

Warga lainnya, Cynthia mencurigai ada oknum panitia yang sengaja menjual tiket kepada calo. Seperti Alvian, sejak pagi Cynthia juga telah ditawari tiket oleh para calo.

"Ini harus dicari tahu ini. Masa pagi-pagi calo sudah nawarin tiket ke saya. Sekarang sudah habis, maksudnya apa coba," ujar Cynthia.

Warga yang telah mengantre meminta panitia menghadirkan penanggung jawab tiket. Namun, panitia menolak dengan alasan penanggung jawab tiket belum datang.

"Masa dia belum datang, masih tidur dia emangnya. Lu panggil sekarang," ujar warga.

Salah satu panitia yang berada di lokasi meyakinkan bahwa tidak ada panitia yang bekerjasama dengan oknum calo untuk menjual tiket. Pantia tersebut mengatakan bahwa tiket memang telah habis dalam beberapa jam saja.

"Tiketnya memang sudah habis 1.600," ujar panitia tersebut.

"Lah, tadi ada yang bilang 800, sekarang ada yang bilang 1.600, ini jumlah tiket yang benar yang mana," ujar warga.

Hingga pukul 10.02, tampak antrean masih mengular. Sejumlah warga juga masih terlihat meminta pertanggungjawaban pihak panitia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/22/12064021/tiket-final-bulu-tangkis-habis-warga-curiga-diborong-calo

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke