"Kita sih mensinyalir ada hal-hal tertentu di luar yang biasa mengemuka. Saya khawatir ada hal-hal yang lebih besar," ujar Marulla ketika dihubungi, Jumat (24/8/2018).
Menurut Marulla, biasanya penyebab tawuran yang muncul ke permukaan adalah karena ada ketersinggungan antar warga. Ada juga karena saling ejek antara warga di dua wilayah.
Camat Setiabudi dan Camat Menteng pun akan duduk bersama untuk mencari akar permasalahan lain di luar itu. Marullah khawatir ada masalah lebih besar misalnya perdagangan barang terlarang seperti narkoba.
"Kadang-kadang pengakuannya kan sepele, ada ketersinggunganlah misalnya. Tapi boleh jadi ada hal lain di balik itu. Itu yang kadang-kadang tidak diungkapkan. Kami dalami soal itu," ujar dia.
Tawuran sudah terjadi dua kali dalam waktu satu pekan terakhir ini di daerah itu. Terakhir, tawuran terjadi tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB. Tawuran warga dibubarkan polisi dengan menggunakan gas air mata
Tawuran antar-remaja di lokasi yang sama juga terjadi pada Senin malam lalu.
Akibatnya, ruas jalan di daerah itu sempat ditutup sebelum polisi berhasil membubarkan tawuran itu.
Sebelum itu, tawuran juga telah terjadi berulang kali.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/24/13370371/tawuran-sering-pecah-di-sultan-agung-pemprov-curiga-ada-sebab-yang-lebih