Kepala Primer Koperasi Polisi (Primkoppol) Mitra Maju Jaya Ratnawati menyebutkan, sistem keluar-masuk satu pintu menambah kemacetan di ruas Jalan Gatot Subroto.
Ratnawati bersama tim Primkoppol merupakan badan yang mengelola area parkir di Mapolda Metro Jaya. Menurut Ratnawati, Primkoppol merupakan salah satu pihak yang turut mengamati dampak lalu lintas akibat pemusatan akses masuk dan keluar Mapolda Metro Jaya.
"Dulu kan pintu yang di samping SCBD itu dijadikan akses masuk. Sedangkan pintu yang dekat Gatot Subroto itu akses keluar. Jadi sebelum menumpuk di Jalan Gatot Subroto, kendaraan yang akan masuk ke Mapolda Metro Jaya sudah dibelokkan ke akses masuk SCBD," ujar Ratna, Kamis (6/9/2018).
Menurut dia, hal itu berbeda dengan kondisi saat ini. Dengan pintu masuk yang dipusatkan di satu titik, hampir setengah badan jalan harus ditutup untuk antre kendaraan yang hendak masuk ke Mapolda Metro Jaya.
"Antrean menjadi cukup panjang karena sebelum memasuki mapolda perlu dilakukan serangkaian pengecekan petugas," ujar dia.
Tak hanya berdampak pada kemacetan, pemusatan akses keluar-masuk Polda Metro Jaya itu juga membuat pendapatan Primkoppol dari tarif parkir menurun.
Pasalnya, lanjut Ratna, saat kondisi lalu lintas Jalan Gatot Subroto terlampau padat, petugas akan mengizinkan para pengendara memasuki Polda Metro Jaya tanpa sempat melalui pencatatan karcis.
"Kan memang karcis kami belum otomatis, masih semi manual. Jadi banyak kendaraan yang lolos tanpa pakai karcis. Kalau keluar kan jadi tidak bayar," kata dia.
Namun, Ratna menyadari bahwa tujuan pemusatan akses keluar-masuk Polda Metro tersebut adalah untuk alasan keamanan. Ia menyatakan akan tetap mendukung langkah-langkah pengamanan Polda Metro Jaya.
"Kami diajak berdiskusi soal ini dan kami akan mendukung. Kan pemusatan ini pasca rentetan teror kemarin. Yang penting aman," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/06/22531171/akses-keluar-masuk-satu-pintu-polda-metro-dinilai-menambah-kemacetan