"Yang (bentrokan) di Cipulir terduga pelakunya kami identifikasi ada 2 orang," ujar Indra di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/9/2018).
"Orangnya sudah teridentifikasi, yang satu handphone-nya dimatikan, yang satu lagi handphone-nya ditinggal. Kalau dari medsos itu kan nanti dari cyber yang akan mengusut," kata dia lagi.
Indra menyayangkan terjadinya bentrokan tersebut. Korban tak hanya berasal dari dua kubu yang berseteru, namun juga dari warga setempat yang tak tahu masalah yang tengah terjadi.
"Yang di Cipulir itu juga ada korban. Tapi korbannya bukan dari ormas, dari tukang parkir, kasihan. Tampaknya mereka memanfaatkan momen itu untuk persaingan parkir juga, antara ormas dan bukan ormas. Tapi kami komitmen untuk penegakkan hukum," kata Indra.
Hingga kini, polisi masih memburu dua oknum yang teridentifikasi sebagai pelaku dalam tersebut.
Sebelumnya, Indra menyebut dua ormas yang terlibat dalam bentrokan tersebut yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rembug (FBR). Menurit Indra, bentrokan itu dipicu peristiwa gardu mereka dilempari.
Kelompok yang menyerang itu jumlahnya kurang lebih 20 orang. Mereka mengendarai sepeda motor. Mereka tak mengenakan atribut apapun.
Sesampaimya di depan Gardu Semut Item, gerombolan itu langsung melemparkan botol dan batu ke arah gardu FBR.
Sebanyak delapan orang anggota FBR yang berada di lokasi pun berusaha mengejar dan membalas serangan. Gerombolan penyerang itu lari ke arah Kebayoran Baru.
Bentrokan dengan mengendarai motor juga terjadi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan; Ciledug, Tangerang Kota; dan Pamulang, Tangerang Selatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/17/17390751/identitas-pelaku-yang-lukai-korban-bentrok-pp-dan-fbr-telah-dikantongi