Hal itu agarskybridge bisa selesai sesuai target yang telah ditetapkan yaitu 15 Oktober.
"Sangat sulit dan membahayakan. Hari ini kami pagar dan mulai besok hingga 15 Oktober tidak bisa berdagang," ujar Denan usai menyampaikan sosialisasi ke pedagang Jatibaru Raya, di Pasar Tanah Abang, Selasa (19/9/2018).
Sejak pembangunan dimulai pada 3 Agustus, pembangunan skybridge yang menghubungkan Blok G dan Stasiun Tanah Abang itu baru selesai 35,5 persen.
Denan mengatakan, kehadiran para pedagang cukup menyulitkan pengerjaan proyek tersebut. Terlebih lagi ketika bahan material seperti baja kerangka jembatan tiba di lokasi. Tidak ada tempat untuk menampung material tersebut.
Selain itu, pembangunan skybridge juga dapat membahayakan para pedagang yang sedang berjualan di bawah jembatan multi guna itu.
Denan tidak menyampaikan dengan jelas alasan mengapa informasi tersebut disampaikan secara mendadak kepeda para pedagang.
"Memang info ini kami dapatkan belum lama juga. Kami melihat sifatnya urgent, harus diselesaikan segera. Kita ada waktu memberikan lebih lama, tapi tanggal 15 sudah mepet sekali," ujar Denan.
Pemprov DKI Jakarta meminta pedagang Jatibaru di zona C dan D proyek pembangunan skybridge untuk tidak lagi berjualan mulai besok hingga 15 Oktober.
Rencana pembangunan skybridge telah diubah. Yang sebelumnya dimulai secara berurutan dari zona A, B, C, dan D, kini pembangunan dimulai dari zona D menuju C. Perubahan rencana itu dilakukan agar skybridge bisa selesai sesuai target yang sudah ditetapkan yaitu 15 Oktober.
Pembangunan skybridge Tanah Abang membutuhkan biaya Rp 35 miliar, yang diambil dari anggaran PD Sarana Jaya. Proyek itu dikerjakan PT Amarta Karya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/19/21003301/kehadiran-pedagang-jatibaru-dinilai-menyulitkan-pembangunan-skybridge