Dalam pertemuan, Dedi menyampaikan kepada Rahmat Effendi alias Pepen untuk selalu meningkatkan kinerja pelayanan publik di Kota Bekasi. Kinerja Pepen yang baik pada gilirannya akan mendongkrak perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'aruf di Kota Bekasi pada Pilpres 2019.
Ia mengatakan, Pepen merupakan Kader Partai Golkar yang merupakan partai pengusung Jokowi-Ma'ruf pada Pilres 2019.
"Membicarakan mengenai langkah- langkah bagaimana Kota Bekasi yang berbatasan dengan Jakarta mampu meningkatkan keterpilihan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf melalui langkah-langkah strategi pembangunan," kata Dedi seusai bertemu Pepen di Sekolah BPK Penabur Harapan Indah, Kota Bekasi.
Menurut Dedi, kinerja pemerintah daerah baik akan menjadi acuan masyarakat untuk melihat kinerja pemerintah pusat.
"Yang paling utama adalah meningkatkan pelayanan publik yang kuat, kalau orang-orang yang jadi juru kampanye adalah orang-orang yang baik, melayani dan dipercaya, maka akan sangat mudah membuat masyarakat memilih nomor urut satu," ujar Dedi.
Jokowi-Ma'aruf mendapat nomor urut satu pada Pilpres 2019.
Dedi juga menyampaikan pesan dan kesan terhadap pelayanan publik, infrastruktur jalan, dan sungai di Kota Bekasi yang sudah baik.
"Tinggal butuh ekspose yang tinggi, bahwa wali kota dan wakil wali kota yang mendukung Pak Joko Widodo adalah wali kota dan wakil wali kota yang memiliki visi kerja yang kuat. Sehingga terjadi sinergi pemerintahan ke depan yang lebih kuat," ujar Dedi.
Pertemuan Dedi dengan Pepen itu berbarengan dengan pelaksanaan rapat koordinasi pembangunan Pemkot Bekasi pertama di Sekolah BPK Penabur Harapan Indah.
Dedi menegaskan, pertemuannya dengan Pepen tidak melibatkan aparatur sipil negara (ASN) Kota Bekasi.
"Ini ketemu di sini karena sebelum-sebelumnya udah janjian tidak jadi-jadi, beliau datang ke rumah saya lagi tidur, tidak berani. Janjian di pelantikan tidak jadi, saya mau datang ke rumah tidak bisa beliau ada rapat, akhirnya di sini jadinya," ujar Dedi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/24/12304421/temui-pepen-dedi-bahas-strategi-naikkan-keterpilihan-jokowi-maruf