Hal itu berdampak pada sistem penyediaan air minum (SPAM) Cilandak sehingga PAM Jaya merugi.
Bambang mencontohkan kerugian PAM Jaya pada 2017.
"IPA Cilandak saat ini sering banjir. Di 2017, itu sudah terendam, jadi sempat tidak beroperasi selama hampir 2 minggu dan itu kerugian yang didapatkan sekitar Rp 3,5 miliar untuk di SPAM Cilandak," ujar Bambang saat bersama Komisi C DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Oleh karena itu, PAM Jaya berencana merelokasi IPA dan SPAM Cilandak.
Untuk merealisasikannya, PAM Jaya mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) Rp 280 miliar dalam APBD DKI Jakarta 2019.
"Kami vrencana memindahkan dekat situ. Ada lahan yang masih bisa kami pakai untuk IPA baru, (angarannya) sebesar Rp 280 miliar," kata dia.
Selain itu, PAM Jaya juga mengajukan PMD untuk suplai DCR4 dan Cikokol untuk area Cengkareng dan Pegadungan Rp 105 miliar.
Tujuannya untuk memperbanyak suplai dan menambah jumlah pelanggan.
Terakhir, PAM Jaya mengajukan PMD Rp 100 miliar untuk menyiapkan SPAM I Jatiluhur.
SPAM Jatiluhur nantinya akan menyuplai 4.000 liter air per detik.
"Ini usulan (PMD) berkaitan dengan FS DED (feasibility study dan detail engineering design) yang akan kami lakukan untuk memastikan apa yang dilakukan di hulu itu akan sinkron dengan apa yang dilakukan di hilir, dalam hal ini di jalur transmisi dan distribusi," ucap Bambang.
Dengan demikian, PAM Jaya mengajukan PMD sebesar Rp 485 miliar dalam APBD DKI Jakarta 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/12/10432561/relokasi-ipa-cilandak-yang-sering-kebanjiran-pam-jaya-ajukan-pmd-rp-280