Saat itu busa menutup seluruh permukaan aliran Kali Bekasi. Busa makin berkurang pada Jumat pagi tadi. Namun busa tetap saja terlihat di permukaan air Kali Bekasi.
Air kali tampak hitam pekat dan berbau menyengat. Ikan sapu-sapu pun mati mengambang di pinggiran Kali Bekasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi mengatakan, busa di Kali Bekasi berasal dari limbah domestik dan pabrik. Jumhana menjelaskan, berdasarkan hasil laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, air Kali Bekasi sebagian besar mengandung 60 persen limbah domestik.
"Macam-macam ada dari industri, dari domestik atau rumah tangga, dari penelitian laboratorium itu sekitar 60 persen dari limbah domestik," kata Jumhana, Jumat.
Ia menambahkan, busa muncul saat ada turbulensi pada permukaan air Kali Bekasi yang mengandung limbah itu. Turbulensi terjadi ketika air melintasi permukaan yang terjal seperti saat air terjun setelah pintu air.
"Pencemaran Kali Bekasi sudah masuk kategori berat. Endapan Kali yang tinggi juga dapat menimbulkan busa," tambah Jumhana.
Pihak Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Hal itu karena limbah yang terkandung dalam air Kali Bekasi juga disinyalir berasal dari pabrik-pabrik yang ada di sekitar kali di wilayah Kabupaten Bogor.
"Harapan kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, di hulu itu Kabupaten Bogor di sana kita tahu banyak industri dan perumahan," kata Jumhana.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/19/15185321/sudah-tiga-hari-berturut-turut-kali-bekasi-berbusa