Direktur RSUD Budi Asih Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan, sekitar pukul 08.30, RSUD Budi Asih mendapat kiriman alat kesehatan dari Central Steril Supply Departemen (CSSD).
Maulana dan Abdul dari dalam truk PT Trans Ekpres berpelat nomor K 1536 UC menurunkan alat kesehatan tersebut dengan alat forklift manual.
Saat itu, korban bernama Hamdani (29) ingin memastikan dudukan alat kesehatan tersebut dari samping forklift.
"Jadi dari truk mau diturunkan dan dibawa ke lantai empat untuk dipasang dan diinstal di sana," kata Ida kepada wartawan.
Namun, diduga posisi dudukan tidak pas sehingga alat kesehatan seberat 1 ton terguling menimpa korban.
"Korban dari pihak ekspedisi. Jadi forklift yang dia gunakan entah tidak kuat atau posisinya enggak benar langsung jatuh menimpa korban," ujar Ida.
Korban tertimpa di bagian badan dan kepala hingga mengakibatkan luka parah.
Korban langsung dievakusi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun, karena pendarahan di bagian kepala, nyawa Hamdani tidak dapat diselamatkan.
Kanit Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Timur AKP Tual Napitupulu mengatakan, pihaknya memeriksa lima saksi dalam peristiwa tersebut.
"Salah satu diantaranya rekan kerja korban saat kejadian," kata AKP Tual.
Pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut, sehingga belum menetapkan tersangka.
"Belum, kan pemeriksaan masih berjalan. Jadi masih dalam pemeriksaan ya," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/24/21313681/kronologi-tewasnya-pekerja-yang-tertimpa-alat-kesehatan-1-ton