Salin Artikel

Cerita Shendy, Mahasiswa yang Dibegal, Dituduh Begal, hingga Disekap di Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Malang nian nasib seorang mahasiswa Universitas Islam '45 Bekasi bernama Shendy Hidayatullah (19), yang menjadi korban begal di Jalan Unisma, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Kamis (25/10/2018) dini hari.

Sebab, dia dituduh begal oleh dua pengendara motor usai dirinya menjadi korban begal.

Cerita nahas Shendy berawal saat dia keluar dari kampus dengan sepeda motor untuk membeli makanan.

Selesai membeli makanan, Shendy yang hanya sendiri tiba-tiba diikuti oleh tiga orang yang bonceng bertiga menggunakan sepeda motor.

"Langsung nodong pakai parang sama teriak-teriak minta barang-barang berharga saya," kata Shendy, kepada Kompas.com, Senin (29/10/2018).

Shendy yang mencoba melawan, terpaksa pasrah karena dipukul di bagian kepala dan dibacok dengan senjata tajam di bagian punggung.

Akibat terpukul, Shendy pun terjatuh dari motor hingga menyebabkan lengan kanannya terluka. Saat terjatuh, Sandy berusaha lari balik ke kampusnya.

Namun, karena dicegat salah satu pelaku di gerbang kampus, Shendy langsung bergegas mengambil sepeda motornya yang masih menyala untuk menjauh menyelamatkan diri dari para pelaku begal.

Shendy menjauh dengan tubuh penuh luka, untuk meminta pertolongan kepada warga. "Saya coba teriak-teriak minta tolong, tapi enggak ada orang yang tolongin," ujar Shendy.

Dituduh begal

Lalu tiba-tiba, Shendy yang sedang meminta pertolongan, justru malah diteriaki begal oleh dua pengendara motor yang menghampirinya.

Ia bingung karena dia yang korban begal malah diteriaki begal. Shendy lalu dikeroyoki massa.

Ia kembali kabur untuk meminta pertolongan lagi dengan meninggalkan sepeda motornya.

Dia bergegas jalan ke arah Blu Plaza di Jalan Chairil Anwar menuju Jalan Cut Meutia, untuk menyelamatkan dirinya. Sampai di seberang Blu Plaza Mal, Shendy diberhentikan mobil Ayla putih.

"Terus keluar empat orang ngakunya polisi, saya diinterogasi," ucap Shendy.

Keempat orang yang mengaku polisi tersebut memukul dan menuduh Shendy sebagai pelaku begal.

Shendy pun malah disuruh masuk ke dalam mobil tersebut dan dibilang akan dibawa ke Polres. Padahal, Shendy sudah bilang bahwa dirinya adalah korban begal.

"Saya tanya katanya mau dibawa ke Polres, terus motor saya juga dibawa ke Polres juga" ujar Shendy.

Di dalam mobil, Shendy diperlakukan tidak menyenangkan. Sebab, tangannya diikat lakban dan tubuh Shendy diapit lutut dua orang yang mengaku polisi itu.

Shendy yang dituduh begal oleh keempat orang tersebut juga diancam akan ditembak jika berani melawan.

"Mereka tahu badan saya penuh luka tapi tetap ancam saya mereka," kata Shendy.

Sempat disekap

Beberapa saat kemudian, bukan dibawa ke Polres, Shendy justru dibawa ke sebuah rumah kosong dengan mata dan mulut ditutup lakban, sehingga ia sendiri tidak mengetahui keberadaan tempat tersebut.

"Saya disuruh diam di tempat itu, enggak boleh pergi, kalau pergi saya diancam akan ditembak. Mereka bilang mau ke TKP kampus saya" kata Shendy.

Berjam-jam berada di tempat tersebut, Shendy akhirnya mencoba untuk keluar dengan melihat kondisi tempat dari celah lakban di matanya.

Dia berhasil membuka ikatan tangannya dengan sebuah paku yang ditemukannya di rumah kosong tersebut.

"Saya kayak berada di dalam rumah kosong, banyak coret-coretan di pintu-pintunya, di dindingnya, saya coba keluar dan minta tolong ke warga sekitar," kata Shendy.

Warga sempat takut untuk menolong Shendy. Namun, pada akhirnya, terdapat seorang warga yang menolong Shendy di rumah kosong tersebut.

Shendy menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa dirinya kepada warga. Warga pun menghubungi Polsek Pondok Gede.

Setelah menjelaskan kronologi di Polsek Pondok Gede, Shendy diantar ke Polsek Bekasi Timur untuk proses penyelidikan.

Sementara itu, motor milik Shendy ternyata hilang dibawa dua orang yang menuduhnya begal. Sedangkan dompet dan jam tangan Shendy diambil empat orang yang mengaku polisi.

Kini, Shendy sedang menjalani perawatan luka bacoknya di rumahnya. Kasus Shendy masih ditangani pihak kepolisian.

"Masih lidik, belum (belum ada perkembangan)," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, saat dikonfirmasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/29/15035811/cerita-shendy-mahasiswa-yang-dibegal-dituduh-begal-hingga-disekap-di

Terkini Lainnya

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke