Salin Artikel

Tangis Keluarga Pecah Saat Penyerahan 3 Jenazah Korban Lion Air

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis tiga keluarga korban Lion Air JT 610 pecah saat jenazah anggota keluarga mereka yang sudah teridentifikasi oleh tim DVI RS Polri diserahkan kepada mereka, Sabtu (3/11/2018) malam.

Ketiga jenazah yang teridentifikasi itu yakni Endang Sri Bagusnita (20) asal Tangerang, Wahyu Susilo (31) asal Klaten, dan Fauzan Azima (25) asal Sumatera Barat.

Sebelum proses pengembalian jenazah, tampak keluarga korban menangis melihat tiga peti jenazah yang diletakan berjajar di depan gedung Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.

Bahkan, beberapa anggota keluarga terpaksa digotong oleh sejumlah petugas Palang Merah Indonesia sambil menenangkan keluarga korban.

Saat prosesi penyerahan, ada tiga orang yang mewakili anggota keluarga ketiga jenazah tersebut.

Usai penyerahan, kelurga korban saling berpelukan dan berpegangan tangan dengan erat untuk saling menguatkan.

Seorang perempuan yang berasal dari salah satu korban tampak harus menaiki kursi roda karena kondisi tubuh yang lemah.

Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri Kombes Haryanto mengatakan, selain menyerahkan jenazah, pihaknya juga menyerahkan surat keterangan kematian korban.

Proses pemberitahuan juga dibantu tim pendamping keluarga korban.

"Dari tim pendamping Lion Air, Himpsi, pendamping TNI, yang bersama-sama mendampingi keluarga supaya di dalam menunggu proses identifikasi bisa nyaman," ujar Haryanto.

Tim dari DVI Mabes Polri telah mengidentifikasi 7 jenazah dari total 75 kantong jenazah yang diterima RS Polri Kramat Jati hingga Sabtu sore.

Tujuh jenazah tersebut atas nama Jannatun Cintya Dewi (24) warga Sidoarjo, Jawa Timur, Chandra Kirana (29) warga Pali, Sumatera Selatan, Moni (41) warga Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan Hizkia Jorry Saroinsong (23) warga Jalan Kramat Kenari, Jakarta Pusat, Endang Sri Bagusnita (20) asal Tangerang, Wahyu Susilo (31) asal Klaten, dan Fauzan Azima (25) asal Sumatera Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/03/21444131/tangis-keluarga-pecah-saat-penyerahan-3-jenazah-korban-lion-air

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke