Imam Rismanto, kakak dari Imam Riyanto mengatakan, adiknya sering kali membimbing dirinya dan adik-adiknya yang lain.
“Dia baik, dia sosok panutan yang selalu membimbing saya apabila saya ada masalah. Ia juga yang mengingatkan saya,” ucap Rismanto di TPU Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).
Rismanto mengatakan, ia terakhir bertemu kakaknya pada hari Minggu (28/10/2018) di kediamannya saat kumpul keluarga.
“Terakhir ketemu itu Minggu sore. Dia pinjam sepeda saya untuk keliling komplek,” ucap Rismanto.
Rismanto mengatakan, ia dan kakaknya pun sempat menjumpai teman-teman kecilnya yang berada di dalam komplek BPK V.
“Kami sempat kumpul bareng teman-teman kecil. Ya seperti reunian tetangga saja,” ucap Rismanto.
Ayah Penyayang
Imam Riyanto meninggalkan istri dan dua anak, yakni anak laki-laki dan perempuan.
Dia berdomisili di Kota Pangkalpinang karena tuntutan pekerjaan sebagai Kepala Subbagian Sumber Daya Manusia Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Bangka Belitung.
Saat pulang ke Jakarta, Riyanto selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Bahkan, dia masih sering mengajarkan anak-anaknya tentang agama.
Meski tak sering bertemu, cinta Riyanto membuat anak-anak begitu dekat dengannya. Menurut kakaknya itu, pengajaran agama adalah nomor satu untuk Riyanto.
“Dia sering ngajarin anak-anaknya ngaji, mengingatkan salat lima waktu dan sering cerita-cerita tentang agama,” ucap Rismanto.
Rismanto bersyukur kakaknya dapat teridentifikasi dengan cepat. Ia juga berterima kasih pada tim-tim yang terlibat dalam proses pencarian dan identifikasi korban Lion Air.
“Kami merasa senang dan tenang kabar kakak kami sudah teridentifikasi, mudah mudahan yang lain agar segera menyusul teridentifikasi dan dibawa ke keluarganya,” ucap Imam.
Selain Imam Riyanto, ada sembilan korban pegawai BPK lainnya yang menjadi korban Lion Air JT-610 menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
Mereka adalah Harwinoko, Martua Sahata, Dicky Jatnika, Achmad Sobih Inajatulllah, Yunita Sapitri, Yoga Perdana, Resky Amalia, Yulia Silviyanti, dan Zuiva Puspitaningrum.
Ketua BPK RI Moermahadi Soerja Djanegara sebelumnya mengungkapkan, semua pegawainya yang menjadi korban akan diberi kenaikan pangkat anumerta.
BPK juga memastikan untuk memberi tunjangan bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/07/08341721/kenangan-keluarga-terhadap-pegawai-bpk-korban-jt-610