"Jadi arahannya koridor itu segera ditindaklanjuti, itu dikaji lebih detail. Artinya bagaimana dengan trayek tujuan dan asalnya apakah masih sesuai atau tidak," kata Joseph Rabu (28/11/2018).
Rute Manggarai-UI sebenarnya sudah dilayani KRL commuter line. Menurut Joseph, PT Kereta Commuter Jabodetabek terus meningkatkan layanan di relasi itu dengan menambah gerbong dan waktu keberangkatan.
Begitu pula dengan rute Blok M-Pondok Kelapa yang sebagian rutenya sudah dilayani Koridor 13 Ciledug-Tendean.
"Dari Blok M ke Tendean kan sudah ada koridor 13, tinggal nerusin dari Tendean ke Pondok Kelapa," kata Joseph.
Karena itu, pembangunan koridor baik berbentuk jalan layang khusus maupun koridor di jalan biasa perlu dikaji ulang.
"Pemprov DKI yang perlu mengkaji karena kalau pun membangun, yang akan membangun nanti Dinas Bina Marga," kata Joseph.
Menurut dia, saat ini pihaknya lebih memprioritaskan membuka rute di jalur-jalur yang belum dilayani angkutan massal. Bus yang akan ditambah juga bus-bus kecil dan sedang.
Wacana pembangunan koridor 14 dan 15 muncul pada masa Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Djarot tak memulai pembangunannya sebab masa jabatannya berakhir. Sandiaga Uno saat masih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pernah menyatakan akan membangun dua koridor itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/28/20031791/rencana-pembangunan-koridor-14-dan-15-transjakarta-perlu-dikaji-ulang