Rahmat mengatakan, anggaran itu untuk membangun fasilitas penunjang pada sekolah tersebut, seperti memperbaiki ruang kelas, kamar kecil, dan fasilitas lainnya.
"Untuk tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dengan luas lahan 38 x 1 meter, anggaran yang dialokasikan kurang lebih Rp 2 sampai Rp 3 miliar," kata Pria yang akrab disapa Pepen di Bekasi, Rabu (5/12/2018).
Pepen menyampaikan, sekolah khusus penyandang disabilitas akan menggunakan sisa ruangan bangunan SDN Margajaya I, IV, dan V yang digabung dan dijadikan sekolah menengah pertama (SMP).
Melalui penggabungan bangunan sekolah tersebut, akan ada 24 ruang kelas. Sebanyak 6 dari 24 ruang kelas tersebut akan digunakan untuk siswa difabel, sedangkan sisanya untuk membangun SMP baru.
Sementara itu, siswa SDN Margajaya I, IV, dan V akan digabung dengan siswa SDN Margajaya III di Gedung Sekolah SDN Margajaya III, Bekasi Selatan.
"SD Margajaya III kita jadikan merger dari beberapa SD Margajaya, dan ini eks(bekas bangunan) SD Margajaya I, IV dan V kita jadikan SMP yang terdapat 24 RKB (ruang kelas belajar) dengan kemungkinan menampung kurang lebih 400 siswa," ujar Pepen.
Ia berharap, dengan adanya sekolah khusus penyandang disabilitas, anak-anak di Kota Bekasi bisa mendapatkan hak yang sama dan rata dalam pendidikan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/05/15050521/pemkot-bekasi-alokasikan-rp-2-miliar-untuk-sekolah-khusus-difabel