Salin Artikel

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pedagang Parsel Musiman Menjamur di Cikini

Mereka berjualan parsel dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis (13/12/2018), pedagang menjual paket parsel makanan dan peralatan makanan.

Ada pedagang yang telah membuka lapaknya, sedangkan sebagian lapak lainnya masih tutup.

Keberadaan pedagang parsel musiman itu membuat para pejalan kaki harus turun ke badan jalan.

Seorang pedagang, Sutrisno (40) mengaku menjual satu paket parsel dengan harga bervariasi.

Untuk satu paket parsel peralatan makanan dijual Rp 400.000-Rp 1,5 juta. Sementara untuk parsel makanan dan minuman dijual Rp 300.000-Rp 600.000.

Perbedaan harga bergantung jumlah peralatan atau makanan yang dikemas dalam satu paket parsel.

Ia mengaku telah berjualan sejak 3 Desember lalu. Hingga sepekan, dua paket parsel Rp 1,8 juta sudah laku terjual.

"Saya sudah biasa jualan di sini, setahun itu dua kali (berjualan). Pertama, pas Lebaran dan sekarang ini pas mau Natal. Kalau untuk Natal, biasanya saya buka awal bulan sampai akhir tahun," kata Sutrisno kepada Kompas.com.

Sutrisno berharap tidak ada penertiban karena ia ingin mencari nafkah. Selain itu, ia mengungkapkan modal membuka lapak parsel berasal dari uang pinjaman.

"Buka ini (lapak parsel musiman) kan pinjam. Kalau saya dilarang (berjualan), modal saya enggak balik dong. Saya juga jualan enggak mengganggu siapa pun," ujar Sutrisno.

Pedagang parsel lainnya, Topik (45) mengaku membuka lapak parsel di pinggir jalan untuk menarik perhatian para pembeli.

Menurut dia, pembeli cenderung lebih senang belanja di pinggir jalan dibanding di mal atau pusat perbelanjaan lainnya.

Topik yang juga berprofesi pedagang Pasar Senen mengaku sudah terbiasa berjualan parsel menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ia meneruskan usaha parsel musiman milik ayahnya.

"Dulu bapak saya yang jualan, bapak saya sudah meninggal dunia, ya sudah saya yang jualan. Kalau dulu bapak saya jualan di kolong stasiun, tetapi sekarang sudah enggak boleh kan," ujar Topik.

"Kalau lagi enggak jualan di sini, saya juga dagang kebutuhan dapur di Pasar Senen. Kalau di Pasar Senen sekarang ada istri saya yang jagain, saya buka (lapak parsel) di sini kan cuma sebulan doang," lanjut dia.

Seperti halnya dua pedagang lainnya, Sri juga berharap tidak ada penertiban lapak parsel miliknya.

Menurutnya, para pedagang tidak menimbulkan kesemrawutan di ruas jalan depan Stasiun Cikini.

"Kami hanya jualan saja. Pembeli juga enggak bikin macet. Kami, kan, hanya cari rezeki yang halal, semoga aja enggak dipindah," kata Sri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/13/20125111/jelang-natal-dan-tahun-baru-pedagang-parsel-musiman-menjamur-di-cikini

Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke