Salin Artikel

KPAI Soroti Ketiadaan Pengamanan di Lab Sekolah yang Jadi Gudang Narkoba

Retno Listyarti, salah satu Komisioner KPAI menyebutkan, ia sama sekali tidak melihat ada pengamanan di lokasi laboratorium yang diduga sebagai tempat digerebeknya pengedar narkoba.

"Saat KPAI melihat TKP (Tempat Kejadian Perkara), KPAI tidak melihat police line di sekitar TKP," ungkap Retno saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (23/1/2019) pagi.

Retno mengatakan, ia juga sempat mengelilingi yayasan yang memiliki empat gedung tersebut.

Dari hasil pengamatannya, gedung A, B, dan C biasa digunakan oleh Yayasan Al-Kamal sebagai tempat belajar-mengajar siswa, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi.

Sementara di gedung D, terdapat laboratorium tempat di mana Polsek Kembangan melakukan penggerebekan pada Kamis (10/1/2019) lalu.

Saat berinteraksi dengan pihak yayasan, Retno menyebutkan mereka awalnya tidak mengetahui adanya penyergapan di sekolah tersebut.

Mereka baru mengetahui informasi tersebut setelah beberapa wartawan menyambangi sekola untuk meminta keterangan.

"Informasi kepastian terduga pelaku pengedar narkoba yang ditangkap kepolisian di lingkungan sekolah tersebut justru didapat pihak yayasan dengan cara mendatangi langsung Polsek Kembangan," ungkap Ratna.

Ratna juga menyebutkan, pihak Yayasan Al-Kamal mengonfirmasi bahwa mereka mengenali kedua pelaku pengedar narkoba yang merupakan alumni sekolah tersebut sekaligus anak dari penjaga sekolah mereka.

Pihak yayasan turut mengonfirmasi bahwa kedua pelaku sering menginap di Gedung D sekolahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/23/09100221/kpai-soroti-ketiadaan-pengamanan-di-lab-sekolah-yang-jadi-gudang-narkoba

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke