"Satu kapal rata-rata 15-20 (nelayan), ya sudah berapa itu. Sudah ratusan kan," ujar Darjamuni, Senin (25/2/2019).
Darjamuni menyebut berdasarkan pendataan, ada 34 kapal yang terbakar. Sebagian besar nelayan yang terdampak bukan warga Jakarta.
"Kalau ABK-nya (anak buah kapal) benar warga DKI. Kami biasanya memperhatikan. Tapi itu juga sebagian besar warga bukan warga DKI nelayannya," kata Darjamuni.
Belum diketahui bantuan apa yang akan diberikan Pemprov DKI kepada nelayan. Pihaknya masih menunggu investigasi penyebab kebakaran dan kerugian materiil.
"Itu yang lagi dihitung. Karena satu kapal itu ada sampai Rp 4 miliar. Itu yang lagi dihitung Muara Baru. Karena alat tangkap cukup mahal. Jadi dihitung dulu semua kerugian," ujar Darjamuni.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran menghanguskan 34 kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Sabtu (23/2/2019) sore.
Dalam pemadaman, angin bertiup kencang ke arah barat sehingga mengenai kapal lain yang posisinya saling berdekatan. Api baru dapat dipadamkan pada Minggu (24/2/2019) pukul 05.16.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara membutuhkan waktu sekitar 14 jam untuk memadamkan api karena kapal yang bersandar di pelabuhan terbuat dari kayu dan terisi penuh bahan bakar solar. Api juga beberapa kali kembali menyala karena angin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/25/12540361/ratusan-nelayan-terdampak-akibat-kebakaran-kapal-di-muara-baru