Salin Artikel

Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Cakung Dikenal Pendiam

Lita Wati yang merupakan tetangga Lisa mengatakan, pelaku hanya tinggal bersama anaknya di kontrakan, di RT 002 RW 009, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur tersebut.

"Dia pindah baru 3 bulan yang lalu. Di kamar itu hanya tinggal bersama anaknya saja. Sehari-hari cuma di dalam rumah saja, keluar kamar kalau mau ke warung," kata Lita di lokasi, Jumat (1/3/2019).

Sementara itu, suami Lisa, kata dia, hanya satu kali dilihat oleh para tetangga saat ayah dari suaminya tersebut yang tinggal beberapa blok dari kontrakannya meninggal dunia 2 bulan lalu.

"Ini kan gang buntu, jadi kami kalau ada tamu pasti tahu. Suaminya jarang pulang. Kami saja cuma lihat dia pulang pas bapaknya meninggal," ujar dia.

Lita Wati mengaku kaget saat polisi menyatakan bahwa Lisa diduga membunuh anaknya.

Sebab, sehari-hari, Lisa tak pernah menunjukkan bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.

"Enggak ada kok, orangnya baik-baik saja, cuma memang pendiam. Mohon maaf, enggak pernah kami yang namanya melihat Lisa mengamuk dan teriak-teriak. Enggak ada," tutur Lita.

Saat ini, rumah kontrakan Lisa yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) sudah diberi garis polisi.

Sementara itu, jenazah korban dikuburkan oleh pihak keluarga pukul 17.30 WIB. Adapun SH tewas setelah dianiaya ibu kandungnya.

Bocah itu menderita luka tusuk di bagian dada sebelah kiri dan 4 luka tusukan di dahi.

Peristiwa tersebut terjadi Kamis (28/2/2019) pukul 18.30 WIB di rumah kontrakan korban dan pelaku di Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.

Saat itu, para tetangga mendengar teriakan pelaku dari dalam rumah. Saat dihampiri, ternyata pintu rumah terkunci dari dalam.

Setelah mendobrak pintu, tetangga menemukan korban dalam keadaan penuh luka tusuk dengan sebilah pisau disampingnya, sedangkan pelaku ditemukan di kamar mandi.


https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/01/20361491/ibu-yang-bunuh-anak-kandung-di-cakung-dikenal-pendiam

Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke